Mug Berbahan Dasar Keju Seharga 67 Juta Rupiah

Ari Ulandari
Kadang kita tidak sadar bahwa kalimat-kalimat sederhana dapat sangat mempengaruhi hidup seseorang
Konten dari Pengguna
2 Desember 2017 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ari Ulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mug ini tentunya akan menjadi incaran para penggila keju: gelas wine dan bir yang terbuat dari keju.
ADVERTISEMENT
Harga yang dibanderol untuk satu set mug ini adalah 5.000 dolar Amerika atau sekitar 67 juta rupiah.
Produk ini ditawarkan sebagai cara untuk mempromosikan Finlandia Cheese dalam perayaan peringatan 100 tahun kemerdekaan Finlandia pada tanggal 6 Desember mendatang.
Mug bir terbuat dari keju Gruyere dan mampu menampung minuman sebanyak 16 oz atau sekitar 473 ml. Gelas ini hanya dapat digunakan sekali pakai.
Gelas wine yang dipahat dengan menggunakan 8 oz keju Gouda disarankan digunakan untuk memimun anggur merah seperti merlot.
Kedua gelas ini didesain oleh pemahat makanan profesional, Jim Victor dan Marie Pelton. Keduanya mengatakan jenis keju yang digunakan untuk setiap gelas mewakili paket permasalahan yang dimiliki oleh kedua bahan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Gruyere cenderung lebih keras, sehingga lebih mudah untuk dipahat ketimbang Gouda, tapi juga memiliki lebih banyak butiran sehingga dapat menimbulkan kegagalan di dalamnya – sama seperti Bumi,” ungkap Victor sebagaimana dilansir huffingtonpost.com. “Gouda cenderung lebih lembut,, tetapi tidak memiliki butiran”.
Paket minuman berkeju ini akan tersedia hanya pada tanggal 6 Desember dan dapat dipesan melalui laman Facebook Finlandia Cheese (sobat sekalian bisa klik di sini). Paket mug ini akan dibuat sesuai dengan jumlah pesanan yang masuk. Pihak yang melakukan pemesanan harus bersiap untuk menunggu.
“Kemungkinan aku hanya bisa membuat 3 paket mug dalam sehari,” ungkap Victor.
Mug-mug ini memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang ukuran yang biasa mereka pahat, tapi masih ada banyak sisa keju yang tertinggal yang dapat digunakan untuk keperluan lain, untuk makanan misalnya.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak membuang-buang makanan untuk suatu keperluan, tapi kita benar-benar bisa memanfaatkan bagian yang tidak kita gunakan, “ jelasnya,