news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Buwas dan Mendag Berpolemik soal Impor Beras, Jokowi Akan Turun Tangan

19 September 2018 19:57 WIB
Enggartiasto Lukita dan Budi Waseso. (Foto: Ema Fitriyan dan Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Enggartiasto Lukita dan Budi Waseso. (Foto: Ema Fitriyan dan Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan turun tangan langsung menengahi polemik antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso terkait impor beras.
ADVERTISEMENT
Menurut Staf Khusus Presiden RI Bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, Istana akan menelaah terkait polemik impor beras itu secara utuh. Sebab sejauh ini, informasi yang ada di lapangan baru berasal dari media.
“Perlu data dan koordinasi yang lebih utuh mengenai ini. Presiden pasti pada waktu yang tepat menyampaikan ke publik,” ucapnya saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (19/9).
Meski demikian, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya itu menegaskan, Jokowi memerintahkan agar kebutuhan beras masyarakat terpenuhi dengan harga terjangkau.
“Presiden ingin kebutuhan pokok disediakan dalam jumlah yang cukup, dan harga yang terjangkau,” katanya.
Sejumlah pekerja menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal di Pelabuhan Indah Kiat, di Merak, Cilegon, Banten. (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal di Pelabuhan Indah Kiat, di Merak, Cilegon, Banten. (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Adapun polemik itu berasal dari sikap Buwas yang menolak impor beras. Sebab produksi beras dalam negeri dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga impor tak perlu dilakukan.
ADVERTISEMENT
Namun Enggar menegaskan, impor beras perlu dilakukan agar stok cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog mencukupi. Dia berpendapat, serapan beras Bulog tidak banyak.
“Kalau tidak ada impor, maka stok Bulog adalah di bawah 1 juta ton,” ujar Enggar.