Israel Selidiki Kematian Demonstran Berkursi Roda asal Palestina

5 Januari 2018 4:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina Ibrahim Abu Thuraya (Foto: REUTERS/Mohammed Salem )
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina Ibrahim Abu Thuraya (Foto: REUTERS/Mohammed Salem )
ADVERTISEMENT
Militer Israel akan menyelidiki lebih lanjut kematian seorang warga Palestina berkursi roda yang terbunuh dalam bentrokan akibat pengakuan Presiden AS Donald Trump terkait Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
ADVERTISEMENT
Pada 15 Desember lalu, kematian Ibrahim Abu Thuraya dikecam oleh rakyat Palestina dan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Zeid Ra'ad al-Hussein. Pendemo berusia 29 tahun tersebut dengan kaki yang telah diamputasi, ditembak di kepala oleh pasukan Israel yang mendekat ke pagar perbatasan Gaza-Israel.
Militer Israel mengatakan investigasi dilakukan sesaat setelah kejadian tersebut. Hasil investigasi sementara menyebutkan, pihaknya tidak mungkin membunuh Thuraya. Dikatakannya, tidak ada tembakan langsung yang ditujukan kepada Thuraya selama demonstrasi berlangsung. Saat itu, para pendemo melemparkan alat peledak, batu ke arah tantara Israel, serta membakar ban mobil.
"Untuk memeriksa lebih lanjut kasus ini, termasuk informasi yang diterima dari organisasi yang beroperasi di Jalur Gaza, diputuskan bahwa kematian Thuraya juga akan diperiksa oleh penyelidikan Polisi Militer," kata militer dalam sebuah pernyataan dilansir dari Reuters (5/1).
ADVERTISEMENT
Pengumuman Trump terkait Yerusalem membuat marah dunia Arab serta membuat marah sekutu Barat. Hal tersebut telah memicu bentrokan setiap minggu di sepanjang perbatasan Israel-Gaza dan di Tepi Barat yang diduduki.
Abu Thuraya adalah orang biasa di demonstrasi semacam itu. Dalam wawancara media, dia mengatakan bahwa dia telah kehilangan kedua kakinya dalam serangan rudal Israel 2008 di Gaza.
Status Yerusalem telah menjadi salah satu kendala terbesar dalam kesepakatan damai antara Israel dan Palestina selama beberapa generasi.
Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai Ibu Kotanya. Sementara warga Palestina menginginkan bagian timur kota tersebut sebagai Ibu Kota negara mereka.