Sambutan Perpisahan Djarot Saiful Hidayat

Perasaan sedih akan membuncah manakala kita kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Kehilangan dompet, kehilangan gawai, bahkan mungkin kehilangan orang yang kita sayangi pun cintai. Barangkali itu, yang terjadi pada masyarakat sekaligus warga DKI yang baru saja kehilangan sosok gubernur yang mampu mengayomi dan melayani mereka dengan sangat baik.

Kepergian Djarot Saiful Hidayat, Gubernur DKI Jakarta ke-15 karena telah selesai masa tugasnya menjadi kesedihan yang amat mendalam bagi warga DKI Jakarta. Pun dengan Djarot, ia menyampaikan sambutan perpisahan dengan rasa haru yang sangat ketika harus berbicara di depan pendopo Balai Kota Jakarta pada Ahad (15/10) kemarin.Kepergian Djarot Saiful Hidayat, Gubernur DKI Jakarta ke-15 karena telah selesai masa tugasnya menjadi kesedihan yang amat mendalam bagi warga DKI Jakarta. Pun dengan Djarot, ia menyampaikan sambutan perpisahan dengan rasa haru yang sangat ketika harus berbicara di depan pendopo Balai Kota Jakarta pada Ahad (15/10) kemarin.

Berikut adalah sambutan perpisahan, Djarot Saiful Hidayat yang memimpin Jakarta secara "Jomblo" selama enam bulan.Berikut adalah sambutan perpisahan, Djarot Saiful Hidayat yang memimpin Jakarta secara "Jomblo" selama enam bulan.

Berikut adalah sambutan perpisahan, Djarot Saiful Hidayat yang memimpin Jakarta secara "Jomblo" selama enam bulan.

"Pada pagi hari ini kita bersama-sama di tempat yang sangat mulia ini untuk melangsungkan beberapa acara yang berjalan sangat meriah. Ada keharuan, ada kebanggaan, ada banyak kesan mendalam yang ada dalam hati dan jiwa kami."

"Pak Saefullah menyampaikan kepada saya bahwa saya adalah Gubernur yang ke-15, Alhamdulillah. Saya jadi teringat di Blitar, saya Walikota yang ke-18, disini gubernur yang ke-15, Alhamdulillah."

"Dan memimpin Jakarta sendiri kurang lebih enam bulan, yang disampaikan oleh pak Plh gubernur 'jomblo'. Tapi saudara-saudara ku saya tidak pernah merasa jomblo, karena saya dikelilingi, dilimpahi oleh rasa cinta yang mendalam dari seluruh jajaran pemerintah provinsi DKI Jakarta."

"Dibawah pimpinan Pak Sekda, Pak Saefullah, seluruh SKPD memberikan dukungan, memberikan rasa cinta, memberikan rasa simpati dan itu ditunjukkan dengan kerja keras di lapangan. Saya tahu bahwa anda semua para ASN telah bekerja maksimal, yang saya sampaikan bahwa di Jakarta pemerintahan tidak boleh tidur, dia harus bangun 24 jam, karena esensi dari kita semua adalah melayani warga Jakarta selama 24 jam penuh."

"Sering saya melihat dengan rasa bangga, jam satu pagi saya masih bisa melihat banyak teman-teman yang masih di lapangan. Ada yang mengerjakan jalan. Subuh saya melihat banyak petugas PPSU yang sudah mulai berjejer untuk membersihkan sesuai dengan tanggungjawabnya. Mulai membersihkan jalanan sampai dengan mengangkut sampah di sungai. Pernah juga saya ke lapangan jam setengah dua pagi, ada kebakaran. Saya melihat petugas kebakaran bersama-sama disana dengan seluruh SKPD terkait, dan saya melihat wajah mereka tidak ada wajah kesedihan, kecapekan, dan kemudian wajah-wajah yang tiada senyum. Mereka semua senyum dan mereka semua penuh dengan semangat. Inilah kebanggaan saya menjadi bagian dari bapak ibu sekalian."

"Mulai jam 00.00 tadi, jabatan gubernur sepenuhnya telah diserahkan kepada pak sekda sebagai Plh gubernur DKI Jakarta, sampai dengan datangnya pemerintahan yang baru. Saya ingin bahwa ini bukan akhir kita bertemu."

"Percayalah, bahwa hati kami tetap berada di dalam hati sanubari dan semangat semua teman-teman yang ada disini. Kalau ada persoalan apapun juga yang menyangkut apapun juga, yang mana kami bisa bantu sampaikan kepada kami. Kalau kami bisa bantu, kami akan kami bantu."

"Ingatlah, bahwa tali persaudaraan kita tiada pernah putus, tiada pernah berhenti hanya gara-gara masalah jabatan. Karena saya sudah menganggap kalian semua adalah saudara-saudara kita juga."

"Sekali lagi, atas nama Pak Joko Widodo, atas nama Pak Basuki Tjahaja Purnama, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintah provinsi DKI Jakarta, dan saya bangga bersama dengan kalian semua."

"Teruslah berjalan dan bekerja di jalan yang lurus, di jalan yang terang benderang, dan berikanlah hatimu, pikiranmu, tenagamu, untuk melayani warga Jakarta dengan sepenuh hati. Jangan pernah ada takut, jangan pernah ada gelisah, ketika kalian sudah mengambil jalan yang benar."

"Saya yakin kalau kita punya semangat yang sama, saya yakin betul Jakarta ke depan akan lebih hebat lagi, dibimbing oleh kalian semua. Sekali lagi terima kasih, terima kasih dan tali silaturahmi tetap kita bangun."

Terima kasih, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.