Konten dari Pengguna

Jaringan 5G Berbahaya?

Aries Andrian
Mahasiswa S1 Akuntansi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
15 Februari 2022 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aries Andrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi dari shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi dari shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Pada 2017 sampai 2021 sudah dilakukannya penelitian efek jaringan 5G kepada manusia dan hewan, jaringan 5G memberikan efek diantaranya pemanasan sel manusia, gangguan kognitif, serta kanker. Para peneliti masih harus mengkaji jaringan 5G lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Frekuensi jaringan 5G menciptakan medan elektromagnetik atau Electromagnetic Field (EMF). Sebagian orang percaya bahwa EMF inilah penyebab masalah kesehatan pada manusia dan hewan, sehingga mereka menganggap jaringan 5G berbahaya. Meski begitu, anggapan ini tidak didukung dengan bukti ilmiah yang kuat.
Di Amerika Serikat sedang ramai membahas jaringan 5G ini, bahkan maskapai penerbangan ternama di dunia ikut mencemaskan bahwa 5G ini bisa mengganggu sampai tidak mengizinkan penerbangan dibeberapa bandara Amerika Serikat.
Daftar nama band beserta rentang Frekuensi. Foto: Dok. Aries Andrian
Semua jaringan seluler 2G sampai 5G dioperasikan di frekuensi radio tertentu, Amerika Serikat pada tahun 2020 pemerintah disana telah mengizinkan jaringan 5G beroperasi di frekuensi radio yang disebut C Band, mereka berencana menggunakan frekuensi jaringan ini di awal 2022 ini. Di akhir 2021 beberapa pihak maskapai menyuarakan kekhawatiran mereka bahwa ada kemungkinan masalah menggunakan frekuensi C Band ini jika digunakan didekat bandara.
ADVERTISEMENT
Terdapat instrumen komunikasi seluler penting di pesawat yang beroperasi di frekuensi berbasis C Band. Salah satu yang dikhawatirkan yakni radio altimeter yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui ketinggian pesawat dari permukaan tanah saat akan mendarat. Dikhawatirkan ada intervensi saat pesawat mendarat atau adanya tabrakan gelombang frekuensi yang berdekatan menyebabkan radio altimeter salah membaca ketinggian saat mendarat. Jika alat ini tidak beroperasi dengan normal dibeberapa kondisi bisa membuat pesawat terganggu saat mendarat atau tidak bisa mendarat sama sekali saat cuaca buruk.
Saat ini para operator Amerika Serikat setuju menunda penggunaan 5G berbasis C Band ini di wilayah bandara, jaringan 5G masih bisa digunakan apabila menggunakan frekuensi selain C Band. kesimpulannya ialah bukan 5G-nya yang tidak bisa dipakai namun C Band nya.
ADVERTISEMENT
Pihak terkait sedang melakukan verifikasi terhadap radio altimeter di pesawat, untuk memastikan apakah jaringan 5G yang menggunakan frekuensi C Band ini benar mengganggu pesawat atau tidak. Pada bulan Februari ini setidaknya sudah 78 persen pesawat dari maskapai asal Amerika Serikat diperiksa ulang dan dinyatakan aman tidak akan terganggu oleh C Band ini, jaringan 5G Indonesia sendiri belum menggunakan frekuensi C Band. Peneliti sedang mengupayakan dan melakukan penelitian untuk implikasi kesehatan teknologi secara positif.