Mari Kenali Stock Split dan Reverse Stock

Aries Andrian
Mahasiswa S1 Akuntansi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
Konten dari Pengguna
6 Maret 2022 6:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aries Andrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/id/image-vector/market-share-two-business-persons-dividing-1692082921
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/id/image-vector/market-share-two-business-persons-dividing-1692082921
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi kalian yang sudah berpartisipasi beberapa tahun dipasar modal, pasti ingat pada tahun 2017 harga 1 lembar saham BRI itu sekitar Rp15.000 sementara pada Maret 2022 ini harga saham BRI diangka sekitar Rp4.000. Kenapa bisa turun jauh, apakah harga saham tersebut jatuh? tidak. Harga saham itu turun bukan karena rugi namun karena BRI melakukan Stock Split.
ADVERTISEMENT
Stock Split adalah memecah lembar saham, misalkan ada satu lembar saham seharga Rp20.000 namun saham tersebut dipecah menjadi 10 lembar dan masing-masing pecahannya tersebut dihargai Rp2.000. Sebagai contoh kalian memiliki 3.000 lembar saham A dengan harga Rp20.000/lembarnya, lalu perusahan tersebut melakukan stock split 1:10. Harga saham tersebut dipecah menjadi Rp2.000/lembarnya, jumlah lembar saham yang kalian miliki akan bertambah 10 kali lipat menjadi 30.000 lembar saham dengan harga Rp2.000/lembarnya.
Perusahan melakukan stock split umumnya karena harga sahamnya sudah terlalu tinggi sehingga transaksi sahamnya dinilai kurang bisa menarik para investor, contoh nyatanya bisa dilihat dari saham Unilever (UNVR) pada awal tahun 2020. Sebelum melakukan stock split harga per lembarnya itu dihargai Rp42.000, seandainya kalian ingin membeli saham Unilever minimal kalian harus membeli 100 lebar yakni Rp4.200.000. Setelah stock split 1:5 atau 1 saham lama dipecah menjadi 5 harga saham Unilever berubah Rp8.400/ lembarnya, sekarang dengan modal Rp840.000 kalian sudah bisa membeli saham Unilever, harganya jauh lebih terjangkau.
ADVERTISEMENT
Aksi korporasi yang selanjutnya ada Reverse Stock Split. Sesuai namanya aksi korporasi ini adalah kebalikan dari stock split, kalo stock split memecah lembar saham sedangkan reverse stock split artinya menggabungkan lembar saham yang beredar. Reverse stock split relatif jarang dilakukan dibandingkan dengan stock split, contoh nyatanya ditahun 2017 saham Baktire Sumatera Plantation (UNSP) melakukan reverse stock split 10:1 yang berarti 10 lembar saham lama digabungkan menjadi 1 lembar saham. Sebagai contoh sebelum reverse stock split kalian memiliki 10 lot saham dan per lembarnya dihargai Rp50 setelah reverse stock split kalian akan punya 1 lot saham namun harga per lembarnya Rp500.
Perusahaan yang melakukan reverse stock itu seringnya adalah saham yang harganya itu diam di batas bawah harga saham yakni Rp50 dan tidak ada minim transaksi untuk membuat sahamnya itu makin likuid dan ditransaksikan oleh masyarakat perusahaan bisa melakukan reverse stock. Dari yang tadinya diam di batas bawah saham yakni Rp50 berubah ke beberapa ratus rupiah namun bukan berarti uang investornya bertambah karena walaupun harga per lembar sahamnya naik tetapi jumlah lembar saham yang kalian miliki disesuaikan atau diturunkan.
ADVERTISEMENT