Efek Transfer Ronaldo: Buruh Fiat Mogok Kerja

Cristiano Ronaldo merayakan trofi Liga Champions. (Foto: Andrew Boyers/Reuters)

Saat penggemar Juventus bersukacita, kepindahan Cristiano Ronaldo ke I Bianconeri di bursa transfer musim panas 2018 justru mendapat kecaman dari serikat pekerja Fiat Chrystler Automobiles (FCA).

Mereka memandang bahwa keluarga Agnelli, yang memiliki saham terbesar di FCA melalui Exor dan juga Juventus, lebih memilih menggelontorkan 100 juta euro untuk memboyong sang megabintang dari Real Madrid daripada memikirkan kesejahteraan pekerjanya.

Reuters melaporkan, perusahaan otomotif asal Turin itu memutus hubungan kerja secara sementara dengan begitu banyak pekerja akibat tak kunjung hadir produk baru. Setelah melakukan negosiasi, para pekerja yang dipecat sementara tersebut baru akan kembali pada akhir 2022.

Kekecewaan akan hadirnya Ronaldo berujung dengan imbauan Ketua Serikat Pekerja FCA, Lavoro Privato, agar para pekerja melakukan mogok kerja dari 15 Juli hingga 17 Juli.

"Sangat tidak bisa diterima ketika pekerja FCA terus melakukan pengorbanan, perusahaan memilih untuk menggelontorkan jutaan euro untuk membeli seorang bintang sepak bola," ujar Privato sebagaimana dilansir oleh Reuters.

"Meski sama-sama pekerja, kami mendapatkan perlakuan yang berbeda. Sesuatu yang tak bisa diterima. Pemilik perusahaan harusnya berinvestasi agar para pekerjanya bisa bikin banyak mobil bagus daripada memperkaya satu orang saja," katanya menambahkan.

Suporter memamerkan seragam nomor 7 Juventus bertuliskan nama Cristiano Ronaldo. (Foto: Massimo Pinca/Reuters)

Sampai detik ini, baik keluarga Agnelli maupun Fiat masih enggan merespons protes dari serikat pekerjanya.

Namun, investasi besar terhadap Ronaldo pasti sudah diperhitungkan betul oleh Juventus. Saat kedatangan transfer Ronaldo masih sebatas isu, The Sydney Morning Herald melaporkan bahwa saham Juventus melejit hingga 35%.

Pemasukan Juventus juga bisa meningkat sampai 49,8 juta euro apabila pasukan Massimiliano Allegri menembus final Liga Champions. Begitulah yang dikatakan Presiden Apex Marketing Group, Eric Smallwood. Apex Marketing Group sendiri merupakan perusahaan pemasaran asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang olahraga.