Jadi, Seberapa Sulit Menjadi African-American?

Arif Utama
just like cactus jack, i quit.
Konten dari Pengguna
28 November 2017 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arif Utama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jay Z (Foto: Facebook @JayZ)
zoom-in-whitePerbesar
Jay Z (Foto: Facebook @JayZ)
ADVERTISEMENT
Album ketiga belas Jay-Z, 4:44, jelas merupakan salah satu album hip-hop terbaik yang dirilis pada tahun ini. Album 4:44 ini sendiri sangat politik, dan salah satunya bisa kita lihat dalam lagu “The Story of OJ”. Lagu ini bercerita tentang keresahan Jay-Z terhadap ras kulit hitam di Amerika.
ADVERTISEMENT
Saya kemudian teringat kala Jay-Z sendiri membongkar makna “The Story of OJ” dalam sebuah wawancara di iHeartRadio.
“Ini adalah lagu tentang kami sebagai sebuah kultur, memiliki rencana, bagaimana kami berupaya tetap maju. Kami semua bikin duit, tapi kemudian kami semua kehilangan uang, terutama sebagai seniman. Tapi bagaimana, ketika kamu telah sukses, untuk mentransformasi menjadi sesuatu yang lebih besar.” Maksud sesuatu yang lebih besar, tentu saja, untuk mengajari rasnya sendiri berpikir jauh lebih maju.
Dan sebenarnya, tanpa Jay-Z bilang begitupun, kita semua sudah harusnya mafhum lagu ini tentang apa dari judulnya. Setelah sampling dari suara merdu Nina Simone yang bernyanyi “my skin Is black,” Jay-Z bersabda: “OJ like, ‘I’m not black, I’m OJ’… OK,” yang mengacu pada kutipan yang hingga hari ini belum terkonfirmasi bahwa itu adalah kalimat yang diutarakna OJ Simpsons.
ADVERTISEMENT
Seorang kulit hitam yang populer di Amerika, dan hingga kini, kematiannya masih menjadi misteri. Tapi dari sini, kita melihat bahwa ada fakta bahwa sisa-sisa rasisme di Amerika itu masih ada. Kalau anda kaya dan anda kulit hitam, anda bisa sedikit lupa bahwa anda kulit hitam.
Namun Jay-Z kemudian terus mengingatkan bahwa – terserah mau sekaya apapun, status sosialmu bagaimana – kulit hitam dan kulit hitam. Dan hierarki ini sudah ada dalam menahun.
Ini sebab mengapa ia terus mengulang rhyme: “light n***a, dark n***a, faux n***a, real n***a, poor n***a, house n***a, field n***a, Still a n***a.” Kemudian, dalam video musik “The Story of OJ,” Jay-Z juga membawa kepada era kartun rasis di era 50-60-an. Tahun di mana kartun-kartun bikinan Disney menggunakan kulit hitam sebagai lelucon – misalnya seperti tak sengaja kepalamu tertembak, lalu tiba-tiba kau menjadi hitam.
ADVERTISEMENT
Ini, tentu untuk menambah ketegasan bahwa ras kulit hitam sendiri masih mengalami perbudakan. Okelah tak secara harfiah, karena perbudakan sudah dihapus sejak 200 tahun lalu. Namun pada kenyataannya, mereka mengalami perbudakan dalam aspek lainnya.
Huffington Post, sempat merilis artikel betapa jomplangnya pendidikan kulit hitam dan kulit putih di Amerika. Ia memberikan data komprehensif bahwa dalam pendidikan, ras kulit hitam mendapatkan konsentrasi tiga kali lipat jika dibandingkan ras kulit putih. Hasil penelitian yang sama juga menyebutkan bahwa jumlah ras kulit hitam yang ditendang dari sekolah ada tiga kali lipat jika dibandingkan dengan kulit putih. Pendidikan adalah dasar, maka apa yang terjadi jika dasar saja sudah tidak adil?
Kulit hitam, kalau berlaku kriminal, akan dihukum dengan masa hukuman lebih lama meski melakukan dosa yang sama dengan kulit putih. Kalau anda penasaran, anda bisa catatan di Vox (https://www.vox.com/identities/2017/11/17/16668770/us-sentencing-commission-race-booker). Belum lagi stigma yang melekat bahwa orang kulit hitam adalah kriminal seperti yang masih dipercaya oleh kaum konservatif Amerika.
ADVERTISEMENT
Dan tentu saja, kemiskinan adalah wujud perbudakan juga. Berdasarkan data yang dirilis oleh Global Policy Solutions pada 2014 lalu, kekayaan orang kulit putih di Amerika 20 kali jika dibandingkan dengan keluarga kulit hitam. Dan ini terjadi karena memang orang kulit putih dan kulit hitam memang tak mendapatkan kesempatan yang sama sejak awal. Sehingga di Amerika sendiri ada guyonan seperti black people always having bad credits.
Lalu, bagaimana keluar dari rantai ini?
Jay-Z, dalam “Story of OJ” kemudian mengajak orang kulit hitam harusnya mulai berhenti foya-foya dan buang uang ke strip club atau narkoba. Dan mula meniru apa yang dilakukan orang Yahudi untuk menolong ras mereka sendiri: investasi.
ADVERTISEMENT
Dengan membeli artwork yang tiap tahun harganya bisa naik, bermain di bursa saham, atau yang lainnya. Mengetahui bahwa meski uang bukan segalanya, tapi uang adalah awal dari segalanya. Karena tak mungkin menciptakan edukasi yang baik tanpa adanya uang. Tak mungkin memberikan kesempatan kepada ras kulit hitam lainnya tanpa adanya uang. Tak mungkin mereka akan naik secara status sosial tanpa adanya uang.
Karena dengan cara itulah mereka bisa dipandang. Seperti yang dikatakan Jay-Z sendiri, “financial freedom our only hope, f**k living rich and dying broke.”