Ketika Childish Gambino 'Menampar' Kanye West dengan 'This is America'

Arif Utama
just like cactus jack, i quit.
Konten dari Pengguna
8 Mei 2018 10:29 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arif Utama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketika Childish Gambino 'Menampar' Kanye West dengan 'This is America'
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
"Ketika kamu mendengar bahwa perbudakan sudah berjalan selama 400 tahun... oh, 400 tahun? Rasanya, itu seperti pilihan."
ADVERTISEMENT
Kalau kalimat ini datangnya dari Donald Trump, tentu saja saya maklum. Karena bagi saya, Trump hanyalah seorang otak kosong yang tak sengaja menjadi Presiden Amerika saja. Namun, kata-kata ini datangnya dari Kanye West.
Iya, Kanye West yang itu.
Kanye yang sempat koar-koar soal betapa menyedihkannya hidup african-american di lagunya berjudul "Heard em Say" pada 2005. Kanye yang sempat bilang bahwa negara ini sama sekali tak peduli dengan ras kulit hitam di saat George Bush masih jadi presiden. Dan kepintaran-kepintaran yang sekarang hanya tinggal sejarah.
Namun, ya, sudahlah. Kecewa yang saya rasakan sudah tak ada gunanya. Toh, kini ia sudah menjadi konservatif seperti jutaan orang Amerika lainnya. Dan sama seperti kaum konservatif lainnya, ia memilih menutup mata, kuping, dan batinnya terhadap rasialisme.
ADVERTISEMENT
Seraya berpura-pura bahwa Amerika betul-betul land of dreams -- selama kamu bekerja keras, kamu akan dapat apa yang kamu mau. Singkat kata, suami Kim Kardashian tersebut memilih menjadi bodoh dan bebal.
Beruntung, di saat saya sedang kecewa-kecewanya dengan Kanye, Childish Gambino pun merilis musik video baru. Menariknya, pelantun lagu "Sober" ini berani untuk lepas dari kenyamannya. Di lagu barunya, ia tak bicara hal-hal sederhana semacam taktik dan cara menguasai wanita.
Ia bercerita tentang masalah yang jauh lebih serius daripada itu.
***
Wajar bila pada akhirnya sosok yang memiliki nama asli Donald Glover itu lepas dari kenyamanannya. Pasalnya, ini bukan 2016 -- tahun ketika ia merilis "Redbone" dan lagu-lagu cinta lainnya dalam album "Awaken, My Love".
ADVERTISEMENT
Dalam musik video "This is America", Gambino bercerita tentang apa yang salah dari Amerika dalam beberapa tahun terakhir. Entah kebetulan atau tidak, musik video ini betul-betul mematahkan opini Kanye perihal rasialisme.
Video musik ini dibuka dengan Gambino menembakkan pistol ke arah seseorang yang kepalanya ditutup karung. Idenya, Gambino sendiri sedang bicara tentang hukum Jim Crow, yang harusnya berdiri dari 1876-1965, namun sialnya masih tegak hingga detik ini.
Hukum tersebut berbunyi: fasilitas yang diterima oleh african-american harusnya berkualitas lebih rendah jika dibandingkan dengan fasilitas yang diterima kaum kulit putih.
Tak lama, scene pun berganti. Gambino berjoget dengan begitu riangnya bersama beberapa rekannya. Namun, jangan terkecoh, tengok di belakangnya. Betul-betul chaos. Orang-orang kulit hitam ketakutan akibat kulit mereka sendiri dan tidak ada yang peduli soal itu.
ADVERTISEMENT
Berikutnya, ia memegang rifle, mengokangnya, sebelum pada akhirnya menembak paduan suara yang sedang menyanyi memuliakan Tuhan. Di balik ini, Gambino sedang mengingatkan soal pembunuhan massal di Gereja Charleston pada 2015. Iya, pembunuhan yang korbannya semua orang kulit hitam ini lagi-lagi disebabkan karena rasialisme.
Beberapa saat kemudian, kamera pun fokus dengan orang-orang yang mengambil gambar dengan iPhone-nya. Di saat scene itu, terdengar suara Gambino, "This is a celly, that's a tool". Adapun, ini masih menyinggung soal kasus Stephon Clark yang tak lama ini baru saja terjadi. Seorang kulit hitam yang dibunuh polisi akibat dikira bersenjata, padahal satu-satunya 'senjata' yang ia punya hanyalah iPhone saja.
Terakhir, Gambino pun berlari dengan gaya a la Chris Washington dari 'Get Out'. Yep, Gambino sedang bicara tentang teori sunken place -- yang merupakan nyawa dari film Jordan Peele tersebut. Yaitu, sebuah teori yang mengatakan bahwa orang-orang yang termarginalkan selalu sadar bahwa kekerasan selalu ada di sekeliling mereka. Namun, mereka terlalu lemah untuk menyudahinya.
ADVERTISEMENT
Ya, referensi-referensi ini harusnya bisa 'menampar' Kanye untuk kembali ke jalan yang benar. Itu, kalau dia masih punya otak, sih.