Tiga Fokus Pembangunan Pemerintahan Indonesia

Arif Utama
just like cactus jack, i quit.
Konten dari Pengguna
15 November 2017 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arif Utama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tiga Fokus Pembangunan Pemerintahan Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dalam pembangunan negara Indonesia saat ini, tujuannya jelas tak hanya satu. Menteri Perekonomian, Sri Mulyani, menjelaskan bahwa ada banyak sasaran yang ingin dicapai oleh pemerintah saat ini. Sehingga pada akhirnya Indonesia dapat menaikkan daya saingnya jika dibandingkan negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
“Dalam mengelola pemerintah, tujuannya tak hanya satu. Pertumbuhan hanya salah satu dari banyak tujuan yang ingin dicapai pemerintah. Tujuan yang lain adalah pencitaan kesempatan kerja, penentasan kemiskinan. Daya saing kita,” jelas mantan ketua World Bank ini kepada kumparan (kumparan.com) Rabu (15/11/2017).
Agar tercapai tujuan ini, salah satu sosok wanita berpengaruh di dunia versi Forbes ini, menjelaskan bahwa pemerintah saat ini memiliki tiga fokus pembangunan yang menjadi alokasi utama dari Pemerintah saat ini.
Pertama, melalui pembangunan infrastruktur. Indonesia sendiri serius dalam pembanguan infrastruktur. Hal ini dapat dilihat dari peringkat Indonesia di Global Competitiveness Index merangsek naik. Dari peringkat 90 pada tahun 2011, menjadi peringkat 60 pada tahun 2016. Pembangunan infrastruktur kemudian membuat harga bahan bakar minyak di Papua sudah setara dengan di Pulau Jawa. Itu merupakan salah satu dampak positif dari keseriusan pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, kompetensi, dan competitiveness,” jelasnya. “Belanja infrastruktur kita tinggi, lebih dari 300 triliyun.”
Kedua, belanja untuk biaya pendidikan dan kesehatan. Hal ini dilakukan demi meningkatkan kualitas human capital itu sendiri. Sehingga pada akhirnya peningkatan infrastruktur bisa dimanfaatkan secara tepat guna karena telah disokong oleh SDM yang baik pula. “Belanja pendidikan ada 20% dari total anggaran negara,” jelas Sri Mulyani. Secara spesifik, ada 444 triliyun. Di samping soal kesehatan, juga ada perihal kesehatan. Jika digabungkan dengan pendidikan ada sekitar 550 triliyun untuk anggaran kesehatan.
Ketiga, ada perihal bantuan pemerintah langsung kepada masyarakat. Bantuan ini adalah bantuan yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Misalnya berupa uang bantuan modal, atau bantuan berupa barang. Tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan kepada pemerintah. “Hal ini dilakukan pemerintah agar tak melulu growth, namun ada peningkatan kualitas hidup dan competitiveness.”
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, tiga fokus ini berdampak baik bagi perekonomian Indonesia. Saat ini sendiri, dalam kuartal ketiga 2017, ekspor Indonesia telah meningkat hingga 17%. Serta pertumbuhan ekonomi, jika dibandingkan tahun lalu, telah naik. Dari sebelumnya hanya 3,2% menjadi 2,7%, Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia tumbuh 5%.
Menghadapi tren ekonomi Indonesia yang positif ini, Sri Mulyani menyatakan bahwa tata kelola menjadi penting. “Bukan soal ada uang atau tidak, namun bagaimana uang itu dipergunakan. Sehingga tata kelola menjadi penting. Kompetensi menjadi penting. Kapasitas menjadi penting,” tandasnya.