news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menyikapi Kekacauan Ketika Anda Sudah Menipu Diri Sendiri

ariframdann
Seorang desainer grafis di salah satu perusahaan swasta. Aktif membaca, menulis dan berkarya.
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2020 8:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ariframdann tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Huru-hara memenuhi seluruh dunia, termasuk Indonesia di dalamnya. Kita semua sama-sama tahu bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja, contoh kasus demonstrasi besar-besaran dari berbagai kalangan terhadap RUU Cipta Kerja yang baru saja disahkan beberapa hari yang lalu.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Menyikapi Sesuatu. Desain oleh: Arif Ramdan
Kekacauan ini semakin nyata dengan pembakaran dimana-mana, rakyat semakin frustasi dengan kebijakan pemerintah tetapi bagaimana sebaiknya kita menyikapi kekacauan ini?
Kita tidak akan pernah bisa menghentikan tindakan seseorang dengan mudah tetapi kita bisa menyikapi tindakan seseorang terhadap kita dengan sangat mudah.
Sangat mudah menemukan diri Anda terjebak dalam kekacauan, lebih buruk lagi, kita bisa menemukan masalah demi masalah yang sebetulnya adalah akar dari masalah yang belum selesai sejak awal.
Apapun masalahnya, kita akan melihat ini semua dengan kacamata sederhana. Mari kita bedah kekeliruan-kekeliruan yang terjadi dalam hidup yang membuat kita semakin panik di antara kekacauan yang terjadi.
Bagaimana kita tahu bahwa sebetulnya selama ini kita keliru terhadap sesuatu?
ADVERTISEMENT

Kita Tidak Sadar dengan Keberadaan Diri Sendiri

Terkadang kita terhanyut dalam arus kehidupan yang membawa kita terombang-ambing. Contohnya, Anda mengikuti genre music yang sedang trend, update topik terbaru yang sedang hangat supaya masuk dalam topik obrolan terkini bahkan mengikuti tokoh tertentu dengan sangat fanatik.
Sebetulnya, Anda sudah terjebak dalam labirin yang Anda ciptakan sendiri. Seseorang yang sudah menyadari posisinya ada dimana akan 'menciptakan' atau 'mengikuti' arus dengan cara berbeda.
Sekarang Anda sudah saya ingatkan, artinya Anda sudah mulai memikirkan dimana posisi anda saat ini dalam menyikapi sesuatu. Lantas, bagaimana Anda menyikapi kekacauan yang sedang terjadi?

Anda Terjebak Karena Teralihkan dari Kenyataan Hidup

Mungkin Anda sedang terjebak dalam kenyamanan yang sudah anda ciptakan sekarang. Telinga dan mata Anda kurang jeli melihat keadaan sekitar atau menutup diri dengan sangat rapat atas apapun.
ADVERTISEMENT
Saya lebih menduga, Anda sebetulnya orang yang dapat menyikapi apapun tetapi diri Anda teralihkan dengan berbagai kesibukan yang membebani. Makanya, Anda bingung dalam menyikapi kekacauan yang sedang terjadi.
Kesadaran diri menjadi penting ketika Anda mulai berani mengambil sikap tentang sesuatu, pilihan yang tepat dalam menghadapi itu adalah menyingkirkan segala sesuatu yang membuat Anda teralih.

Kewalahan Membuat Anda Tidak Bisa Menentukan Sikap

Kita semua lelah dengan kebijakan yang ada, bagaimana ingin menentukan sikap apabila raga dan jiwa Anda kelelahan. Saya kembali menyadarkan diri Anda.
Ketika Anda lelah, jangan sekali-kali mengambil sikap atau tindakan yang merugikan diri Anda sendiri, contohnya ketika Anda merasa semuanya kacau, jangan menghakimi diri Anda dengan berbagai pikiran-pikiran negatif.
ADVERTISEMENT
Salah satu pilihan yang paling tepat adalah mengistirahatkan diri Anda sendiri dari segala penat yang membebani, mungkin Anda membutuhkan waktu dalam mengambil sikap atas segala kekacauan.
Akan tetapi, mengulur waktu untuk istirahat pun tidak akan membuktikan sikap yang kita pilih menjadi benar.

Anda Menipu Diri Sendiri

Pikiran adalah salah satu alat terkuat yang bisa menggerakan segala sesuatu, kekacauan yang terjadi saat ini adalah hasil dari pikiran. Jika Anda perhatikan dengan teliti, sebetulnya Anda sedang berperang dengan pikiran Anda sendiri ketika membaca tulisan ini.
Setiap manusia membuat pikiran tandingan ketika membaca pikiran orang lain. Anda mulai berpikir dengan berbagai informasi yang telah Anda terima dan mengolahnya untuk memutuskan sikap.
Ketika Anda mulai berani mengambil sikap tentang kekacauan, artinya Anda harus menyadari diri anda sendiri sebetulnya sudah tertipu.
ADVERTISEMENT
Tertipu dengan pikiran-pikiran yang Anda ciptakan sendiri, makanya kita sering keliru dalam menyikapi sesuatu. Cara terbaik agar tidak tertipu dengan diri sendiri adalah membaca pikiran orang lain untuk berkontemplasi terhadap sikap yang akan kita ciptakan.
Setelah menyadarkan diri Anda, saya akan membuat diri Anda semakin mudah menyikapi segala sesuatu. Hanya beberapa kata dalam satu kalimat yang akan membuat Anda tersadar.
Ujung dari menyikapi segala sesuatu adalah tindakan dan tanggapan yang akan terjadi selanjutnya. Lantas, Anda harus mulai berpikir dengan teliti. Apakah sikap anda akan mempengaruhi tindakan selanjutnya atau mempengaruhi tanggapan yang akan terjadi?