Tips Pengalokasian Bonus Akhir Tahun Agar Dimanfaatkan Sesuai Kebutuhan

Arin Adi Tiya
Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang
Konten dari Pengguna
1 Desember 2022 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arin Adi Tiya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang yang mendapatkan bonus akhir tahun (gambar: buatan sendiri)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang yang mendapatkan bonus akhir tahun (gambar: buatan sendiri)
ADVERTISEMENT
Mendekati akhir tahun para karyawan tentunya menantikan untuk libur panjang. Akan tetapi, ada hal lain yang juga dinanti oleh para karyawan saat menjelang akhir tahun. Yaitu adalah bonus akhir tahun. Tetapi, tidak semua perusahaan memberikan bonus akhir tahun, hal ini tergantung dengan kondisi keuangan masing-masing perusahaan. Ketika kita mendapatkan bonus akhir tahun, biasanya dikarenakan kinerja kita yang bagus tahun ini. Bonus akhir tahun biasanya tidak selalu berupa uang, bisa berupa reward, tiket liburan dll. Dengan adanya bonus akhir tahun ini tentunya dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Bonus akhir tahun harus dikelola dengan baik karena jika salah dalam pengalokasiannya akan menimbulkan kerugian bagi kita. Apalagi di tahun depan ada kemungkinan resesi, kenaikan harga-harga atau inflasi, dan ketidakpastian kondisi ekonomi global lainnya. Oleh karena itu, penting sekali untuk kita mengelola bonus akhir tahun ini dengan baik dan bijak agar tidak menyesal di kemudian hari.
Banyak langkah yang bisa kita lakukan dalam mengelola bonus akhir tahun. Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah membuat diri kita tetap tenang dan aman apapun yang terjadi di tahun yang akan datang. Sehingga bonus akhir tahun tersebut tidak langsung di hambur-hamburkan. Mungkin ketika melihat teman bepergian ke luar negeri, membeli barang branded, nongkrong di kafe mahal, seringkali terbesit dari kita rasa ingin melakukan hal yang sama. Sebenarnya boleh saja kita bersenang-senang asalkan kita tahu porsinya. Apakah nantinya hal yang kita lakukan akan berkontribusi terhadap produktivitas sehingga kita bekerja lebih baik dan akan kembali mendapatkan bonus, atau hal yang kita lakukan hanyalah hasrat untuk pamer. Kebanyakan yang terjadi biasanya hanya karena rasa iri terhadap orang lain, yang pada akhirnya malah menjadi bumerang karena memperburuk kondisi keuangan kita sendiri.
ADVERTISEMENT
Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah dengan memetakan hal-hal wajib yang harus dibayar. Sebagai contoh untuk yang sudah memiliki anak, mungkin bisa diperhatikan uang pangkal sekolah, uang les anak, dll. Contoh lain misalnya cicilan KPR, cicilan kendaraan, utang di bank, biaya untuk renovasi rumah dll. Jadi kita bisa membuat daftar kebutuhan yang harus di bayar tahun depan, di luar kebutuhan-kebutuhan rutin yang akan lebih baik jika dibayar mulai dari sekarang. Sehingga kita tidak perlu lagi mengkhawatirkan utang, yang kemudian kita bisa menggunakan gaji yang didapat untuk keperluan penting lainnya.
Langkah ketiga yaitu mengalokasikan bonus akhir tahun tersebut di tempat-tempat yang tidak mudah diakses. Karena ditakutkan kita masih belum mampu mengendalikan diri yang kemudian bonus ini digunakan untuk hal-hal yang tidak penting. Apabila ternyata kebutuhan-kebutuhan kita tidak harus dibeli dan dibayar sekarang, kita bisa mengalokasikan bonus akhir tahun tersebut di reksadana pasar uang. Ketika dana kita berada di reksadana pasar uang, tentunya dana tersebut tidak mudah diakses begitu saja, berbeda dengan jika ditabung di bank kemudian memiliki kartu ATM yang bisa di gesek kapan saja. Kalaupun ingin dana yang ada di reksadana pasar uang tersebut dicairkan, akan lebih cepat dan kita tetap mendapatkan keuntungan. Selain itu, kita bisa mengalokasikan bonus tersebut di deposito.
ADVERTISEMENT
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mengalokasikan bonus akhir tahun tersebut untuk dana darurat. Menyiapkan dana darurat sangat penting dilakukan karena dana ini bisa kita gunakan sebagai antisipasi musibah, seperti PHK, jatuh sakit, bangkrut, dan untuk keperluan-keperluan tidak terduga lainnya yang tidak dapat kita prediksi. Karena kita tidak tahu bagaimana kondisi kita di masa yang akan datang.
Dengan demikian, untuk para karyawan ataupun pekerja yang mendapatkan bonus akhir tahun, hendaknya memikirkan matang-matang sebelum menggunakan bonus akhir tahun tersebut. Jangan sampai menyesal karena menggunakannya untuk hal-hal yang tidak penting.