Minyak gorengku sudah habis dan aku tak tahu caranya menggoreng tanpa minyak goreng. Seorang perempuan anak dari pendiri bangsa ini dengan gampang bilang bahwa masak itu tidak harus menggoreng. Iya kalau masak untuk diri sendiri atau keluarga saja sih bisa, lah kalau pedagang warung kayak kita ini, mana mungkin segala macam gorengan diganti jadi rebusan; bakwan rebus, tahu isi rebus, tempe rebus. Lama-lama kurebus juga ini kancutku kalau begini caranya.
Ada juga yang bilang merebus lebih menyehatkan daripada menggoreng. Bacotnya pengin kurebus kujadikan lauk rawon. Bicara soal sehat, gak semua orang di sini beruntung bisa ngomongin itu. Kebanyakan sudah cukup bahagia bisa bertahan hidup dan gak kelaparan. Dan itulah kenapa warung kopi macam ini selalu jadi tempat paling enak untuk orang-orang “bertahan hidup” berlindung dari haus dan lapar yang terkutuk.
Minyak goreng langka begini mau gak mau yang susah ya rakyat kecil. Kayak aku. Kayak kita semua. Orang kaya punya sejuta cara untuk tetap hidup nyaman tanpa terusik persoalan minyak langka. Toh beberapa orang kaya pada dasarnya cuma tahu bayar-bayar dan yang pusing ya tetep pembantu mereka yang belanja di pasar. Gak pernah ikut belanja tapi selalu ngomel kalau harganya dianggap beda, kayak yang sering diceritakan temanku, yang pembantu di rumah salah satu orang terkenal, Mbak Imah.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814