Aku baru mau berangkat kuliah. Belum sempat mandi dan badan masih bau hasil mimpi basah semalam. Tapi sebelum berangkat aku pengin ngopi dulu sebab mata masih kiyep-kiyep. Akhirnya aku putuskan, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, untuk melakukan ibadah ngopi terlebih dulu di warung Ning Mun. Lagi pula warung Ning Mun jaraknya tak jauh dari kosanku. Cuma sepelemparan batu … batu ginjal. Kocak nih aku.
Tapi dari ujung gang tampak sebuah pemandangan aneh. Warung Ning Mun masih tutup. Padahal ini sudah jam delapan pagi dan ayam sudah berkokok ratusan kali sampai-sampai aku merasa suara kokokannya mirip suara Karni Ilyas. Aku masuk ke dalam warung. Mengendusi setiap jengkal warung barangkali tercium baru ketiak Ning Mun.
Dan, benar.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814