kumplus- Opini Aris Setyawan

Balada Pandemi

Aris Setyawan
Etnomusikolog, penulis, dan musisi. Editor dan co-founder serunai.co. Telah menerbitkan tiga buku: Pias: Kumpulan Tulisan Seni dan Budaya, Wonderland: Memoar Dari Selatan Yogyakarta, dan Aubade: Kumpulan Tulisan Musik.
5 April 2022 11:56 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
I’m scared.
Begitu ujar Matt Maltese dalam refrain lagunya yang berjudul “Ballad of a Pandemic”. Penyanyi dan pencipta-lagu asal Inggris ini gercep sekali merespons kondisi dunia dan menciptakan karya. Lagu ini dirilis pada April 2020 ketika dunia sedang kalang kabut oleh datangnya tamu tak diundang: pandemi. COVID-19 tentu membikin gamang setiap orang, menjadikan mereka terkungkung dalam kubangan ketakutan: bagaimana kalau tertular? Apakah hidup memang sependek ini?
Ketika mendengarkan lagu ini 2020 silam, saya juga berkubang dalam ketakutan yang sama. Masa depan tiba-tiba terasa begitu suram dan serasa tak ada tujuan. “Ballad of a Pandemic” menjadi lagu wajib yang menemani hari-hari saya saat menjalani swakarantina, seraya memikirkan ke depan harus ngapain karena pekerjaan-pekerjaan yang tiba-tiba hilang atau tertunda lantaran pandemi.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten