Bagaimana semestinya merayakan kehilangan di hari bahagia, seperti Lebaran besok? Ibu saya yang sepuh itu tahun lalu berkata, nanti saat nyekar ke makam Kakak yang sudah meninggal, ada baiknya kami datang bersama. Jika tidak, ibu pasti bertanya, "Kamu mau titip doa apa?"
Hal sederhana semacam itu yang membuat saya tertegun. Doa macam apa yang dibutuhkan orang mati dalam kubur? Seringkali karena kehidupan di Jakarta, dulu saya jarang beribadah apalagi berdoa. Kita dibuat percaya bahwa hidup adalah usaha bertahan hidup hari ini dan doa adalah kemewahan yang tak dimiliki semua orang. Saya lupa apa makna doa, kecuali harapan tentang benda-benda juga perasaan-perasaan.
Saya lupa doa bisa jadi kepedulian kepada yang telah meninggal. Mereka yang mendahului kita dan tidak mampu hadir ketika Lebaran tiba. Ibu tak pernah lupa mendoakan agar makam Kakak saya dilapangkan, dosanya diampuni, dan amalannya diterima. Saya hanya mengamini dan turut mendoakan semoga kebaikan-kebaikan yang dilakukan mendiang akan diterima. Doa barangkali harapan yang panjang.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814