Etnis Rohingnya, Pelabuhan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur

Menelusuri Sumber Kebencian ke Pengungsi Rohingya

Arman Dhani
Penulis. Menggemari musik dan buku. Sudah terlalu banyak menyimpan kaos band dan sepatu.
6 Desember 2023 15:35 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setelah bertaruh nyawa mengarungi lautan dari kamp pengungsian di Bangladesh, 265 pengungsi Rohingya akhirnya mendekat ke pesisir Bireuen pada 16 November. Sempat dua kali ditolak warga saat hendak berlabuh di Aceh, kini sebagian pengungsi ada di daratan untuk istirahat. Laporan panjang dari BBC membantah tuduhan bahwa pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia melakukan keonaran.
Beberapa berita yang beredar di media sosial menunjukkan antipati terhadap pengungsi Rohingya. Mereka dituduh tidak berterima kasih dengan membuang makanan dan bantuan dari warga setempat. Kecaman juga bermunculan karena sempat beredar video dari TikTok yang menunjukkan bekas sampah makanan. Sayangnya, video ini tak bisa diverifikasi kebenarannya.
Laporan dari BBC menceritakan pengungsi perempuan Rohingya yang harus merelakan satu dari anaknya untuk dilarung di laut karena mati kelaparan. Pengakuan perempuan itu menyebutkan bahwa bantuan dari warga Aceh yang datang tidak cukup untuk memberi makan seluruh orang. Para orang tua merelakan anak-anaknya untuk makan terlebih dahulu dan mereka kadang harus minum air laut untuk bertahan selama pelayaran. Cerita ini jelas kontradiktif dengan video yang beredar di media sosial.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten