Serunya Liburan “Jeep Wisata Merapi“ Bersama Tiket.com

Seorang blogger pemula yang selalu ingin belajar dan terus belajar
Konten dari Pengguna
14 Januari 2018 1:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era yang serba digital saat sekarang ini, mencari informasi bukanlah hal yang sulit lagi. Dengan bermodalkan searching di internet kita bisa mencari informasi apa saja yang dinginkan, termasuk mencari informasi tempat objek wisata. Nah, pada liburan beberapa waktu yang lalu, saya ingin berbagi pengalaman saat berwisata di lereng Gunung Merapi yang ada di kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Jogja merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Di Jogja kita bisa mengunjungi banyak lokasi menarik yang seru dan menarik lainnya. Salah satunya adalah wisata di lereng Gunung Merapi dengan mengendarai mobil jeep. Penasaran? Berikut pengalaman saya dan teman-teman saat liburan disana.
Bermodalkan informasi wisata yang kami cari di Internet, akhirnya kami pun berangkat ke Jogja dengan menggunakan pesawat Air Asia yang kami pesan di Tiket.com. Berangkat dari Bandara Kuala Namu-Deli Serdang, kami tiba di Bandara Adi Sucipto-Yogyakarta dengan menempuh waktu perjalanan kurang lebih 3 jam lamanya. Tiba di Bandara, kami sudah dijemput oleh perusahaan rental mobil yang telah kami sewa sebelumnya di Tiket.com.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya kami diantar ke penginapan yang sudah kami booking melalui situs yang sama, yakni Tiket.com. Sampai di hotel dan Chek-in saatnya untuk istirahat untuk mengumpulkan tenaga.
Keesokan harinya, pukul 03.00 Wib dini hari pagi, kami dijemput di hotel menuju Kaliurang, tepatnya di depan patung kuda untuk melakukan perjalanan menggunakan mobil jeep menelusuri lereng Gunung Merapi. Inilah awal dari keseruan wisata gunung Merapi tersebut.
Segarnya udara di pagihari dengan berkendara mobil jeep terbuka, melintasi pedesaan menuju lereng Gunung Merapi menjadi pengalaman yang tak terlupakan. 30 menit lamanya berkendara menggunakan mobil jeep, akhirnya kami sampai juga di kawasan Bukit Glagahsari di lereng Gunung Merapi yang berjarak 3 km dari puncaknya.
Keterangan : Pemandangan Sunrise (foto dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Disini kita bisa melihat sunrise dengan indahnya, dan saya pun tak lupa mengabadikannya. Selain itu saya juga banyak mengabadikan pemandangan dengan latar belakang Gunung Merapi yang pernah meletus pada tahun 2010 silam.
Keterangan : Bukit Glagahsari (foto dokumentasi pribadi)
Keterangan : Lereng Gunung Merapi (foto dokumentasi pribadi)
Letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di Merapi kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktivitas seismik dimulai pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010, mengakibatkan sedikitnya 353 orang tewas (Sumber : Wikipedia). Dan setelah peristiwa tersebut, kini Gunung Merapi menjadi terkenal serta banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Di pandu oleh sang driver mobil jeep Lava Tour “Yoes Adventure”, beliau banyak memberikan kami informasi tentang peristiwa letusan Gunung Merapi tersebut. Letusan Gunung Merapi ini telah banyak meninggalkan luka kelam bagi banyak korban pada sat itu, termasuk juri kunci Gunung Merapi Mbah Marijan.
Sambil bercerita, kami pun begeser ke Bunker Kali Adem untuk melihat ruangan yang konon katanya dulu sebagai tempat perlindungan jika terjadi letusan. Namun, peristiwa miris telah terjadi pada saat itu dimana Bunker Kaliadem ini menjadi saksi biksu keganasan lahar Merapi. Di dalam Bunker ini 2 tim relawan menjadi korban dan meninggal pada saat itu.
Keterangan : Bunker Kaliadem (foto dokumentasi pribadi)
Setelah masuk kedalam ruangan Bunker dan melihat-lihat ruangan yang ada, kami pun menuju lokasi lainnya yang tak jauh dari lokasi sebelumnya. Tujuan kami kali ini adalah “Batu Alien”, dimana batu tersebut adalah material dari bekas letusan Gunung Merapi yang menyerupai wajah Alien.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum sampai ketujuan, perjalanan menggunakan jeep dijalanan bebatuan membuat adrenalin kami terpacu. Mobil jeep yang kami tumpangi seolah-olah menjadi ajang balapan di jalanan yang penuh dengan batu dan pasir, namun disitulah letak keseruannya dan kamipun merasa terhibur.
Keterangan : Perjalanan menuju Batu Alien (foto dokumentasi pribadi)
Sesampainya di lokasi “Batu Alien” kami bisa melihat bentuk batu tersebut dengan jelas dan persis seperti yang disebutkan, bahwa batu tersebut banar menyerupai wajah alien. Bongkahan batu ini sangatlah besar dan tak terbayangkan bisa sampai kesini jauhnya terbawa dari bekasan letusan Merapi.
Keterangan : Batu menyerupai wajah alien (foto dokumentasi pribadi)
Kami juga tak lupa melihat aktifitas penambang pasir di lembah aliran sungai yang pernah menjadi aliran lahar letusan Gunung Merapi pada saat itu. Sudah 7 tahun lamanya berlalu, kini aktifitas penambangan masih tetap berlanjut hingga sekarang.
Keterangan : Melihat aktifitas penambang pasir (foto dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Puas melihat-lihat, selanjutnya kami menuju lokasi ke tiga yakni "Museum Sisa Hartaku" di dusun Petung, desa Kepuharjo yang tak jauh dari lokasi Batu Alien ini. Dalam perjalanan kesana kami banyak melihat beberapa peninggalan rumah warga yang tak berpenghuni lagi. Yang terlihat hanyalah aktifitas warga yang sedang mencari pakan ternaknya.
Sampailah kami di Museum Sisa Hartaku ini kurang lebih 10 menit lamanya dari lokasi Batu Alien. Di Museum ini, saya melihat keadaan rumah yang rusak parah dan beberapa benda peninggalan yang terkena dampak letusan Merapi tersebut. Ada satu benda yang cukup berkesan yaitu "jam erupsi". Jam ini merupakan satu-satunya jam yang menunjukkan waktu ketika rumah atau daerah di wilayah tersebut hancur akibat erupsi merapi.
Keterangan : Saksi bisu peninggalan di Museum Sisa Hartaku (foto dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Pemandu menerangkan bahwa Jarum pendek yang ada di jam tersebut menunjukkan angka 12 sedangkan jarum panjangnya menunjukkan angka 5, atau dengan kata lain wilayah ini hancur pada pukul 00.05 WIB malam tepatnya jum’at Kliwon, 5 November 2010. Mendengar penjelasannya dan melihat beberapa foto-foto yang ada, saya lantas membayangkan betapa mengerikannya bencana erupsi merapi yang terjadi pada saat itu.
Setelah puas melihat-lihat beberapa benda dari saksi keganasan peristiwa letusan Gunung Merapi, kami pun beristirahat sejenak. Disini ada sebuah warung kecil dan sebuah kios penjualan baju khas Gunung Merapi yang bisa anda beli untuk dijadikan oleh oleh dirumah.
Tak terasa, puas berkeliling menggunakan jeep di wisata lereng Gunung Merapi selama 3 jam lamanya, akhirnya kamipun kembali ke patung kuda dimana kami akan dijemput untuk kembali ke penginapan. Namun ditengah perjalanan, kami melawati jalur sungai kecil bebatuan yang ada dibawah jembatan untuk bermanuver layaknya “MyTrip My Adventur”. Dengan jeep yang dilaju kencang, lagi-lagi adrenalin kami ini terasa diuji. Sambil berpegangan kuat di dalam mobil jeep, sang driver dengan mahirnya berputar-putar mengendarai jeep nya di aliran sungai yang membuat kami kebasahan terkena percikan air sungai tersebut.
Keterangan : Lokasi Patung Kuda bersama driver jeep Lava Tour (foto dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Itulah pengalaman serunya liburan di Wisata Lereng Gunung Merapi menggunakan mobil jeep. Pengalaman yang tak terlupakan ini menjadi wisata menarik yang mesti wajib anda kunjungi jika kamu berada di Jogja.
Sebagai tips jika kamu ingin liburan ke Jogja, sebaiknya persiapkan keperluan kamu dengan baik. Seperti memesan tiket pesawat, hotel dan sewa mobil di Tiket.com. Di situs ini semua pemesanan tiket untuk keperluan liburan sangatlah mudah, seperti pengalaman yang kami lakukan pada liburan kali ini. Selamat berlibur, dan jangan lupa ceritakan liburan serumu kepada keluarga, pacar maupun teman.