PUAN MAHARANI DAN RUMOR SEBAGAI CAPRES

Ita Rinjani
MENCINTAI SEMILIR
Konten dari Pengguna
27 Juli 2017 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ita Rinjani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PUAN MAHARANI DAN RUMOR SEBAGAI CAPRES
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilu presiden masih akan berlangsung pada tahun 2019. Tetapi wacana tentang tampilnya beberapa nama yang digadang-gadang memiliki potensi untuk dicalonkan telah bermunculan. Nama-nama Srikandi pun turut mewarnai wacana atau isu yang tengah berhembus. Nama-nama Srikandi itu antara lain adalah Puan Maharani, Sri Mulyani dan Rita Widyasari.
ADVERTISEMENT
Meskipun baru sebatas rumor. Tetapi wacana ini tidak berhenti begitu saja. Nama-nama ini muncul bukan tanpa alasan. Bila melihat rekam jejak mereka, nama-nama srikandi ini memang pantas untuk disebutkan dalam rumor yang berkembang ini. Sri Mulyani dan Puan Maharani adalah dua nama yang menjadi menteri di era Joko Widodo. Sri Mulyani menempati jabatan sebagai Menteri Keuangan, sementara Puan Maharani menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Sedangkan nama Rita Widyasari muncul dalam rumor yang berkembang ini tak lain karena Bupati Kutai Kartanegara ini memang lagi tenar (JPNN.com, 26 Juli 2017).
Terkhusus Puan Maharani, nama ini layak untuk dipertimbangkan. Setidak-tidaknya beberapa alasan yang bisa dikemukakan dengan memperhatikan kiprahnya hari ini. Pertama, Puan Maharani merupakan salah satu menteri perempuan yang kedudukannya tinggi yakni menempati posisi kementerian koordinator. Puan mendapatkan rekor MURI sebagai perempuan pertama dan termuda yang menjabat Menteri Koordinator sepanjang republik ini berdiri (viva.co.id, 27 Januari 2017).
ADVERTISEMENT
Menjabat sebagai menteri koordinator bukanlah perkara yang mudah. Pertimbangan rekam jejak, kemampuan dan keteguhan menjadi pertimbangan presiden untuk diangkat menduduki kursi jebatan menteri koordinator ini. Menteri Koordinator memiliki tanggung jawab untuk turut serta melakukan koordinasi demi sinergitas dengan kementerian teknis di bawahnya. Tugas berat ini tidak bisa diberikan secara sembarangan. Kenyataannya, Puan Maharani sejak dilantik sebagai menteri koordinator ini, kementerian di bawahnya seringkali memperoleh penilaian yang baik dari publik. Tentu kita apresiasi atas peran dan kinerjanya menterinya. Tetapi Puan selaku yang memiliki peranan penting di atasnya tak dapat dilupakan. Bahwa keberhasilan kementerian teknis di bawahnya juga berkat kemampuan manajerial Puan Maharani, selaku menko, juga patut dipertimbangkan.
Kedua, fakta lain, tatkala banyak sekali menteri-menteri yang direshuffle oleh presiden, Puan tetap kokoh posisinya sebagai menteri koordinator. Fakta ini menunjukkan bahwa sejak Presiden Joko Widodo mempercayakan jabatan menko kepada Puan Maharani hingga kini kepercayaannya masih kuat. Ini artinya, komitmen Puan Maharani bekerja dengan baik berhasil meyakinkan presiden. Tentu presiden sendiri memiliki standar pengukuran atas kinerja para menterinya. Fakta-fakta bahwa banyak menteri yang dicopot, itu artinya tidak sesuai dengan indikator capaian yang diharapkan oleh presiden.
ADVERTISEMENT