Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak yang Perlu Diketahui oleh Pria

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
27 Mei 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dokter yang menjelaskan bentuk sperma yang sehat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dokter yang menjelaskan bentuk sperma yang sehat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Kualitas sperma merupakan salah satu aspek yang menentukan kesuburan pria. Karenanya, penting bagi pria maupun pasangan yang ingin memiliki anak untuk mengetahui cara membedakan sperma subur dan tidak.
ADVERTISEMENT
Memiliki sperma yang baik bukan hanya penting untuk proses pembuahan tapi juga menunjang kehamilan yang sehat bagi wanita. Kehamilan yang sehat tentunya akan menghasilkan janin yang sehat.
Sama seperti wanita, pria juga bisa mengalami masalah kesuburan. Menurut Mayo Clinic, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan masalah kesuburan pada pria seperti gaya hidup, gangguan kesehatan, penggunaan obat-obatan, hingga paparan zat kimia tertentu.
Lalu, bagaimana cara mengidentifikasi kualitas sperma? Untuk mengetahui selengkapnya, simak pembahasan berikut ini.

Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak

Ilustrasi bentuk sperma yang normal. Foto: Unsplash
Sperma yang subur atau tidak dapat dilihat dari sejumlah indikator, yaitu jumlah sperma, gerakan, dan bentuknya. Umumnya, pria yang memiliki lebih banyak sperma dengan bentuk normal berarti memiliki tingkat kesuburan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, bukan berarti pria dengan jumlah sperma rendah memiliki masalah kesuburan. Mengutip Healthline, ciri-ciri sperma yang sehat dan menjadi tanda kesuburan adalah sebagai berikut:

1. Kuantitas (Volume)

Indikator yang pertama adalah memiliki jumlah sperma yang sehat sekitar 15 juta atau lebih untuk setiap mililiter air mani. Semakin banyak kandungan sperma yang dimiliki, semakin besar pula peluang sperma berhasil melewati sistem reproduksi wanita dan terjadi proses pembuahan.
2. Gerakan (Motilitas)
Tidak semua sperma bergerak secara efektif atau bahkan tidak bergerak sama sekali. Hanya sekitar 40 persen atau lebih sperma yang mampu bergerak aktif. Jika pria mencapai angka ini, dapat dipastikan dirinya termasuk kategori subur.
3. Bentuk (Morfologi)
Sperma yang sehat mempunyai bentuk yang normal yakni kepala oval serta ekor yang panjang dan kuat. Sperma yang bentuknya bagus berpeluang lebih tinggi untuk membuahi sel telur.
ADVERTISEMENT
Sementara, sperma yang tidak sehat terkadang memiliki ekor yang pendek atau kepalanya tidak oval. Hal ini bisa terjadi saat ejakulasi, tapi umumnya masih wajar selama jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah sperma yang bentuknya normal.
Untuk lebih memastikan kondisi sperma sehat atau tidak dapat dilakukan tes kesuburan. Salah satu jenis tes yang sering digunakan adalah analisis sperma dan semen.
Mengutip WebMD, analisis sperma dan semen adalah pemeriksaan jumlah sperma, bentuk, gerakan, dan karakteristik sperma lainnya untuk menentukan kondisi kesehatan sperma. Bagi pria yang ingin melakukan pemeriksaan ini dapat mengunjungi dokter ahli urologi.
Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta mengajukan pertanyaan seputar gaya hidup dan riwayat kesehatan, seperti:
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dokter akan meminta sampel air mani untuk dianalisis. Sampel tersebut nantinya diletakkan ke dalam botol khusus untuk dianalisis di laboratorium.
Akan ada dua tahapan tes untuk memastikan hasilnya. Kemudian, apabila kedua tes hasilnya normal, dapat dipastikan bahwa tidak ada masalah kesuburan. Biasanya, jika hasilnya menunjukkan masalah, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebabnya.
(SFR)