Berbuka Puasa harus yang Manis-Manis?

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
16 April 2021 6:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
MENANTI adzan magrib menjadi waktu istimewa saat berbuka puasa, momen tersebut akan sangat ditunggu untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga setelah seharian berpuasa.
ADVERTISEMENT
Setelah makan sahur maka selama puasa seharian simpanan gula dalam tubuh akan terus menurun ditambah dengan berbagai macam aktivitas yang kita lakukan. Gula darah sendiri merupakan sumber energi utama dalam tubuh, yang menjadi penyebab lemas dan ngantuk saat kadarnya berada di bawah normal.
Biasanya ketika akan berbuka puasa tentunya semua makanan disiapkan untuk mengganti asupan yang tidak diterima tubuh setelah seharian. Biasanya makanan yang disajikan adalah serba serbi makanan dan minuman manis yang bertujuan untuk mengganti kadar gula yang menurun.
Namun, tidak semua jenis makanan atau minuman baik dikonsumsi saat berbuka puasa, terutama makanan dan minuman manis yang sedianya akan dapat mengembalikan tenaga.
Yang sangat harus diperhatikan adalah kandungan gizi dan nutrisi yang akan kita konsumsi dari makanan dan minuman manis tersebut, harus dipastikan jika sebagian hidangan manis berbuka puasa yang disajikan atau dijual bebas tersebut memiliki nilai gizi yang cukup untuk menggantikan nutrisi dan vitamin yang juga hilang saat beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Maka jika salah konsumsi makanan saat berbuka puasa, maka yang kita konsumsi justru akan menurunkan gula darah dengan sangat drastis setelah makan. Jika sudah begitu, alih-alih badan segar namun justru kita akan merasa lemas dan ngantuk setelah berbuka puasa.
Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam juga telah menganjurkan kepada orang-orang yang berpuasa untuk menjadikan buah kurma sebagai awal makanan yang mereka konsumsi saat berbuka puasa. Diriwayatkan dari Salman ra. Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian hendak berbuka puasa, maka berbukalah dengan buah kurma. Siapa yang tidak mempunyai kurma, maka berbukalah dengan air, karena air adalah suci“.
Di dalam al-Qur'an Allah menggambarkan bagaimana pentingnya buah kurma bagi hamba-hamba-Nya sebagai nikmat yang mesti disyukuri. Firman Allah :
ADVERTISEMENT
"Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan." (AN-Nahl16:67)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri jika berbuka puasa hanya dengan memakan beberapa buah kurma dan meminum air, kemudian setelah itu beliaupun mengerjakan shalat.
Ilustrasi Air dan Kurma, foto:Shutterstock
Cara berbuka puasa inilah adalah contoh yang sangat baik bagi mereka yang mengerjakan puasa dari makan dan minum selama berjarn-jam. Karena zat gula yang terkandung di dalam kurrna cukup untuk memberikan rasa kenyang. Hal ini karena zat gula pada kurma sangat mudah diserap dan dapat memberikan energi yang cukup bagi tubuh untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
Alasan lain yang harus dipahami ketika jika langsung makan dengan daging, sayuran, dan roti, setelah berpuasa, maka untuk menyerap dan mengubah sebagian unsurnya menjadi zat gula yang memberikan rasa kenyang memakan waktu yang cukup lama. Dalam kondisi ini maka manusia akan terus berusaha mengisi perut mereka dengan makanan karena ia menyangka bahwa dirinya masih lapar.
Hal ini menyebabkan puasa tidak lagi memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan dan kebugaran tubuh manusia. Bahkan ia justru berbalik menjadi hal yang tidak baik, dimana manusia justru menjadi gemuk. lnilah yang tidak diinginkan oleh Allah dari hamba-Nya dalam melaksanakan perintah-Nya untuk berpuasa.
Selanjutnya kita harus berhati-hati dan dihindari adalah jangan mengonsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan, karena justru menjadi tidak baik sebab akan menyebabkan kegemukan. Selanjutnya pastikan juga makanan atau minuman manis yang dikonsumsi tidak mengandung pemanis buatan. Pemanis buatan justru akan berujung pada kenaikan berat badan setelah bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Alhasil, jika berbula puasa dilakukan dengan pola makan yang baik dan benar, berpuasa efektif akan menyehatkan dan dapat menurunkan berat badan.
**Asep Totoh - Dosen Ma'soem University, Kepala HRD Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung.