Diplomasi Tahu Sumedang

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
13 Juni 2021 12:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan makan tahu Sumedang usai melaksanakan salat subuh berjamaah di Masjid Agung Sumedang, Jumat (11/6).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan makan tahu Sumedang usai melaksanakan salat subuh berjamaah di Masjid Agung Sumedang, Jumat (11/6). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hari Jumat kemarin (11/06) Pemda Kabupaten Sumedang kedatangan dua tokoh sekaligus dua pemimpin hebat yang selalu menjadi sorotan dalam memajukan daerahnya yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) yang datang bersamaan dan diterima oleh Bupati Dony Ahmad Munir.
ADVERTISEMENT
Kedatangan kedua Gubernur tersebut bukan tanpa alasan, dalam pertemuan tersebut mereka membahas dan menyepakati beberapa agenda strategis. Agenda strategis dan kesepakatan yang disepakati antara Pemda Kabupaten Sumedang, Jabar, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah kerja sama sektor pangan untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Kesepakatan tersebut tentunya diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 di sektor ketahanan pangan dan UMKM. Seperti diketahui sebelumnya, gubernur DKI Anies Baswedan memang telah banyak membuat kolaborasi dan kerja sama antardaerah.
Selalu ada sisi yang menarik ketika kunjungan kedua Gubernur yang memang selalu dikait-kaitkan dengan Pemilu 2024, bahkan keduanya terlihat mesra di Sumedang, dari Subuh berjemaah hingga Bahas Pangan.
Selepas salat Subuh, Bupati Sumedang, mengajak Gubernur Anies dan Gubernur Jabar Kang Emil untuk sarapan tahu Sumedang sebelum melakukan penandatanganan MoU antara Pemkab Sumedang dengan Pemprov DKI Jakarta yang disaksikan Pemprov Jabar.
ADVERTISEMENT
Melakukan sebuah pertemuan saja bisa ditafsirkan banyak arti, apalagi sambil sarapan pagi. Tidak dinampikkan jika dua pimpinan daerah dengan elektabilitas survei Pemilu 2024 yang lumayan tinggi terlihat mesra melakukan sarapan pagi, tentu bisa multitafsir.
Ketika Penjajakan dua Gubernur ini dilakukan sambil sarapan Tahu Sumedang banyak yang berpendapat dan beberapa media menuliskan pertemuan tersebut sebagai diplomasi tahu Sumedang. Bagian penjajakan ini memang menjadi sebuah diplomasi yang dalam dunia politik dikenal istilah diplomasi kuliner yang merupakan bagian dari diplomasi publik yang juga tergolong dalam soft diplomacy.
Mengutip FS Adilah (2018), diplomasi kuliner pertama kali diungkapkan oleh Paul S Rockower, seorang gastronom lulusan University of Southern California yang kini bekerja sebagai seorang konsultan internasional dan telah membantu negara-negara untuk membuat sebuah merek kuliner bangsa yang efektif. Rockower menyatakan bahwa diplomasi kuliner merupakan the best way to win heartsand mind is through thestomach.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya menurut Sam Chappel-Sokol (2013) mendefinisikan diplomasi kuliner “as the use of food and cuisine as an instrument to create cross-cultural understanding in the hopes of improving interaction and cooperation”
Menurutnya, ketika orang duduk bersama di atas meja lalu saling berbagi makanan seraya melakukan percakapan yang baik maka hal itu berfungsi untuk memperkuat ikatan dan mengurangi pertentangan satu dengan yang lain.
Terlepas dari multitafsir pertemuan tersebut, yang pasti inilah kolaborasi antar daerah. Datanya, 99 persen dari kebutuhan pangan Jakarta itu dipasok dari luar Jakarta dan pemasok terbesar dari Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Jakarta dan Sumedang pun sepakat kerja sama terkait kebutuhan suplai pangan beras dan produk UMKM. MoU dilakukan oleh antara PT Food Station Tjipinang Jaya dengan PT Kampung Makmur, BUMD Kabupaten Sumedang tentang Kolaborasi Pengembangan Bisnis BUMD. MoU Perumda Pasar Jaya, dengan PT Kampung Makmur terkait Pemasaran Produk Daerah dan UMKM serta Perdagangan Produk Pangan Lainnya.
Setelah penandatanganan kerja sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir melepas secara simbolis 30 ton beras dan berbagai produk UMKM ke Jakarta.
Alhasil, kolaborasi ini adalah untuk memastikan pasokan pangan di Jakarta aman dan stabil tanpa harus impor. Dengan kolaborasi antardaerah, Pemda Jabar terus berupaya untuk mandiri dari segi swasembada pangan dan pemasaran produk pangan juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan khususnya para petani Sumedang, harga gabah yang dibeli pun menjadi lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
** Asep Totoh - Dosen Ma’soem University, Kepala HRD Yayasan Bakti Nusantara 666 Cileunyi.