Janji Politik Sang Pemimpin?

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
24 Oktober 2020 4:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PILKADA serentak 2020 terlebih di masa pandemi covid19, akan menjadi menarik dan layak dicermati. Gaungnya bergairah pada semua kalangan, itu tampak saat menjelang kampanye lalu pasca kampanye dan pemilihan suasana bergairah turun drastis. Semua berubah dan berjalan datar, seolah persoalan kepemimpinan selesai.
ADVERTISEMENT
Semasa kampanye sedari dulu, begitu banyak program yang ditawarkan kepada masyarakat. Dari menjelang Pilkada, memang calon pemimpin pandai merayu, pintar meminta simpati dan jago memberi harapan. Alhasil, rakyat terpesona lalu terperangkap dalam jebakan kata yang dioles dengan kemampuan mengumbar janji.
Polanya mengobral janji, menebar pesona dengan ada janji tentang akan menghadirkan hidup baik, ada janji tentang pendidikan gratis, ada janji tentang perbaikan jalan raya, ada janji tentang perbaikan harga, ada janji tentang perlindungan Tenaga Kerja dan penyediaan lapangan kerja, ada janji membangkitkan UMKM, ada janji kesehatan gratis, ada janji tentang perbaikan saluran air, ada janji peningkatan pertanian, dan sederetan janji manis lainnya.
Memang tidak semua pemimpin terpilih berlaku demikian, ada banyak pemimpin yang menepati janjinya. Namun, beberapa fakta menunjukan bahwa sebagian pemimpin ketika mereka sudah terpilih dan duduk pada tahta singgasana kepala daerah, seringkali lupa atau pura-pura lupa terhadap janji-janji yang pernah diobralkan dihadapan masyarakat pada saat melakukan kampanye baik yang dilakukan oleh calon itu sendiri maupun oleh tim suksesnya termasuk oleh partai-partai pengusung maupun pendukungnya.
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020
Senyatanya rakyat atau warga janganlah didustai, bukankah merekalah pemilik kekuasaan yang sah. Kekuasaan yang dipercayakan kepada calon pemimpin di saat Pilkada agar menjabarkannya lewat program yang memberikan solusi kesulitan hidup warganya.
ADVERTISEMENT
Pemimpin yang yang akan terpilih nanti melalui Pilkada itu adalah dia yang tak sekadar berjanji ataupun tidak menjadi tukang janji, melainkan melaksanakan dengan sungguh-sungguh apa yang telah dijanjikannya.
Jabatan politik adalah jabatan mulia dan karenanya pantas dimuliakan lewat kejujuran untuk menampilkan diri apa adanya. Maka jika kita sepakat dan memaknai bahwa janji adalah hutang (apapun agama dan keyakinanya), maka apakah janji politik Pilkada adalah termasuk katagori hutang yang harus dibayar. Artinya, jika janji politik adalah merupakan janji akad kontrak politik kepada publik atau janji kepada banyak orang yang harus ditepati, maka tidak ada alasan untuk tidak ditunaikan.
Dan penuhilah janji sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawaban. (QS. 17: 34)
ADVERTISEMENT
Selamat Memilih Calon Pemimpin Terbaik, khususnya Pemimpin Terbaik untuk Kabupaten Bandung.
Asep Totoh - Dosen Ma'soem Univerisity