Menelusuri Jejak Guru Emen “Macan Asia” Persib

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
11 September 2021 2:23 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mendengar nama Emen Suwarman sepertinya mungkin sedikit asing, tapi nama ini pernah menjadi bagian dari skuad Tim Nasional Indonesia yang merebut gelar Merdeka Games 1962. Pemain yang berposisi sebagai gelandang, dikenal sebagai sosok yang bermain keras dan tanpa kompromi di lini tengah.
ADVERTISEMENT
"Mengutip dan disarikan dari berbagai sumber", Emen adalah salah seorang mantan pemain sepak bola yang pernah berlaku pemain bersama Persib Bandung. Emen saat itu bisa membawa Indonesia berprestasi pada tingkat Asia. Bersama Wowo Sunaryo, dia berhasil membawa Indonesia meraih medali perunggu pada Asian Games 1962 dan menjuarai Merdeka Games di Malaysia yang diikuti 18 negara.
Sejak kecil, pria kelahiran 18 Mei 1939 tersebut memang sudah dikenal sebagai penggila sepakbola. Bahkan, saking seriusnya bermain bola, Emen harus merelakan bangku sekolahnya.
Akhirnya Emen pun tak berhasil lulus dari bangku sekolah menengah pertama (SMP). Sehingga hal inilah yang membuatnya hanya berbekal ijazah SR saat memasuki masa dewasa. Akan tetapi, tidak membuat Emen berkecil hati apalagi menyesal. Dirinya tetap menjadikan sepakbola adalah bagian dari jiwanya.
ADVERTISEMENT
Saat itupun Emen dikenal sebagai salah satu talenta paling berbakat di Majalengka dan untuk ukuran para pemuda seusianya, Emen adalah sosok dengan teknik terbaik di Majalengka.
Awal kisah kesuksesannya pun diawali dari kepopuleran dari penampilannya di seantero Majalengka, hal ini membuatnya 'dicabut' oleh Korem Cirebon untuk tampil di kejuaraan antar Korem se-Jawa Barat. Ketika itu Emen pun tampil cemerlang dalam ajang tersebut, tak ayal membuat Pangdam Siliwangi kala itu, Ibrahim Adjie memerintahkan anak buahnya untuk merekrutnya ke PSAD pada tahun 1960.
Berkat penampilannya yang prima bersama PSAD, akhirnya membuat Persib Bandung meminangnya untuk berlaga di kompetisi Perserikatan musim 1960-1961. Adalah Thomas Wa, pelatih Maung Bandung saat itu yang terpikat dengan performa menawan pemain yang bisa bermain di sayap kiri maupun kanan itu. Dan Emen pun menerima pinangan itu, karena menjadi pemain Persib menjadi impian para pemuda saat itu yang senang dengan sepak bola.
ADVERTISEMENT
Pada musim perdananya, Emen belum bisa merebut posisi utama di skuat Persib Bandung saat itu. Namun, Persib Bandung berhasil menjadi juara usai mengalahkan PSIS Semarang di laga final. Akan tetapi setelah itu dengan 13 musim bersama Persib,Emen justru tak pernah lagi mengecap gelar juara Perserikatan bersama Maung Bandung.
Ada hikmah dibalik kasus suap pengaturan skor yang menguncang sepak bola Indonesia pada 1961, keadaan ini yang ikut memuluskan karir sepak bola Emen Suwarman. Akibat kasus itu, sejumlah pemain mendapatkan sanksi tidak boleh terlibat dalam sepak bola nasional. Padahal para pemain bintang Indonesia saat itu, sebenarnya disiapkan untuk tampil pada Asian Games IV 1962 Jakarta
Penampilan Emen ternyata memikat Pogacnic, saat itu Persib tampil sebagai juara tanpa terkalahkan. Persib mengalahkan Persija 2-0, Persebaya 2-0, PSMS 3-0, dan PSM 1-0. Emen dipanggil bersama 11 pemain dari klub lain diadakan kepada memperkuat Indonesia pada Asian Games 1962. Di Asian Games, Indonesia mendapatkan medali perunggu setelah pada semifinal dikalahkan Malaysia 2-3.
ADVERTISEMENT
Tiga bulan kemudian, Emen memperkuat Indonesia di ajang Merdeka Games Malaysia yang diikuti 18 negara. Indonesia meraih juara dengan mengalahkan Pakistan 2-1 di final, pada 22 Agustus. Sebelumnya, Indonesia melibas Jepang 6-0 dan Korea 2-0.
Emen Suwarman Menjadi Pengabdi Sejati Persib Bandung, Foto: Indosport/Internet
Pada kejuaraan itu nama Emen langsung melejit karena dia tampil dengan permainan keras dan didukung dengan kemampuan teknik tinggi. Ketika dirinya sendiri tidak mencetak gol, tapi bagian gol-gol Indonesia sering dari umpan-umpan matangnya
Setahun kemudian, Emen tampil bersama Wowo Sunaryo, pada ajang multievent internasional Games of The New Emerging Forces (Ganefo) di Senayan Jakarta. Pada event itu, Indonesia mengalahkan Jepang 6-0, Thailand 6-0. Langkah Wowo dkk. terhenti setelah dikalahkan Cile 0-1. Pasca tampil pada ajang multievent internasional Games of The New Emerging Forces (Ganefo) di Senayan Jakarta 1963, Emen mulai keliling Asia memperkuat tim Indonesia.
ADVERTISEMENT
Walau sebagai ajang uji coba Indonesia melawat ke Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Hong Kong, Cina, Pakistan, dan lain-lain. Tim Indonesia saat itu, menjadi salah satu daya Asia. Karena itu, meski bertindak sebagai tim tamu, Indonesia mampu mengalahkan lawan-lawannya. Misalnya di Tokyo, Indonesia melibas Jepang 6-0.
Akhirnya di tahun 1964, Emen memutuskan pensiun dari status sebagai pemain nasional pada usia 25 tahun. Namun, saat itu dia sedang tetap menggeluti sepak bola memperkuat Persib.
Selanjutnya dalam perjalanannya dikenal dengan Guru Emen, sebutan Guru Emen saat itu bermula ketika menjadi pelatih sepak bola tim SMPN 17 Bandung pada 1975. Kala itu, Emen melatih tim tersebut 7 tahun. Selama menjadi pelatih, Emen pun mendapatkan honor, pakaian, dan beras. Apa yang diterimanya, sama seperti guru-guru lain. Padahal, status dia hanya sebagai pelatih. Dari sejak saat itu, murid-murid memanggil diri sendiri guru, dan sampai sekarang hampir semua yang mengenal memanggilnya Guru Emen. Nama guru emen pun kemudian melegenda di benak para Bobotoh hingga kini.
ADVERTISEMENT
Masih banyak kisah yang belum diceritakan semuanya, namun sedikit cerita hebatnya Guru Emen yang dikenal Macan Asia Persib Bandung setidaknya bisa memberikan pesan kiranya perjuangan dan kisah hidupnya mampu memberi insipirasi bagi para bobotoh atau anak-anak muda di Jawa Barat dan juga di Indonesia sebagai “ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”
**Asep Totoh - Dosen Ma'soem University - Kepala HRD Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung