Konten dari Pengguna

Menulis untuk Memberikan Manfaat

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
19 Mei 2021 4:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu cara terbaik dalam mengungkapkan gagasan dan pemikiran kita kepada masyarakat banyak adalah dengan menulis. Memberikan definisi menulis adalah sebagai seni berbicara kepada masyarakat luas yang membutuhkan kreativitas dalam mengolah ide serta menuangkannya dalam bentuk kalimat.
ADVERTISEMENT
Perlu di pahami jika keterampilan menulis tentunya tidak akan dapat dimiliki begitu saja dengan mudah. Ada banyak penulis yang kita kenal, dan seorang penulis hebat tidak lahir secara instan. Tentunya butuh proses panjang, kesabaran, ketekunan, dan memiliki kecintaan terhadap dunia literasi.
Ada banyak alasan ketika kita menulis dan menjadi penulis, menulis merupakan kegiatan intelektual yang bersifat ekspresif. Senyatanya ada niat beribadah dan honor bisa menjadi alasan berikutnya yang ke sekian.
Mengutip Pramoedya Ananta: “menulis, adalah bekerja untuk keabadian. Ahli atau tidak, itu urusan lain. Berbakat atau tidak, itu juga lain hal. Bukankah Ahmad Khoiri pernah berpesan, bahwa menulis itu bukan soal bakat, melainkan skill. Dan mencapainya perlu belajar, dengan apa ? ya menulis.”
ADVERTISEMENT
Jika dipahami lebih jauh, tentunya ada banyak hal menarik dan sangat mengasyikkan ketika bisa menjadi seorang penulis. Menulis itu akan dimulai dari sebuah ide, ketika akan menulis sesuatu maka yang menjadi proses yang paling penting adalah upaya menangkap ide bagi sebuah tulisan tersebut.
Sebenarnya memang ada banyak sekali ide-ide bertebaran di sekeliling kita, akan tetapi dibutuhkan kejelian dan trik yang hebat agar bisa menangkap dan mengikat ide tersebut menjadi modal dasar yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan.
Sejatinya, semangat literasi tidak berhenti pada wilayah teori-teori saja dan bukti menunjukkan semangat menulis tidak boleh berhenti dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun. Ketika kita menulis dan mendapatkan honorarium, apalagi meraih hadiah bergengsi tentunya menjadi impian banyak penulis. Secara rasional, penulis juga manusia yang butuh makan, minum, sandang papan layak agar segerobak ide terus bergerak.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sebagai penulis pun tidak boleh terjebak pada stigma sebagai penulis yang mata duitan. Terbaik bagi kita adalah menjadi pribadi yang khairunnas anfa uhum linnas yang selalu tergerak menginfakkan tulisan kita untuk kepentingan banyak orang.
Alhasil, ketika memiliki kesadaran semacam inilah yang selalu akan menumbuhkan rezeki di banyak hal. Kita tidak bisa mengelak bahwa rezeki sering datang dari arah yang tidak terduga. Pastinya rezeki itu tidak akan datang manakala kita berbuat pelit, termasuk juga apabila masih belum tergiur memberikan tulisan tanpa honor kepada media massa.
Menjadi sebuah keyakinan jika penulis yang hebat maka dia bisa melahirkan karya yang besar karena penjelajahan terhadap banyak buku, juga pendalaman yang khidmat secara emosional kepada diri dan lingkungan hidupnya.
ADVERTISEMENT
Menjadi tuntutan dan tantangan seorang penulis adalah harus memahami tugas dan fungsinya, apalagi jika dia seorang muslim maka semua yang dilakukan senantiasa harus berdasar kepada nilai-nilai kebaikan sehingga tulisan-tulisan yang dihasilkannya selain banyak manfaatnya juga akan berbuah pahala yang telah dijanjikan dalam agama.
Kemudian, saat ini seorang penulis dengan tulisan-tulisan karya terbaiknya itu tidak akan mungkin bisa dibaca oleh orang-orang apabila hasil tulisannya tak memiliki media untuk menyebarkannya.
Misalnya ketika menulis artikel opini di media massa maka bisa menjadi jalan seseorang untuk mengemukakan pendapatnya kepada masyarakat umum. Bahkan, banyak tokoh-tokoh besar di Indonesia bisa sukses dan terkenal sepeti sekarang itu sebelumnya aktif menulis opini di ragam media cetak.
Ilsutrasi Menulis, Foto:Pixabay
Senyatanya ketika kita mampu menyebarkan tulisannya dan dibaca banyak orang, maka hal ini sebagai proses berbagi pengetahuan dan wawasan. Dalam arti kata lain, tulisan yang kita tulis bisa menjadi ajang berbagi manfaat dengan pembaca.
ADVERTISEMENT
Melalui tulisan, bukankah kita pun bisa menginspirasi dan memotivasi pembaca anda untuk menuju ke arah yang lebih baik. Menjadi seorang motivator tidak selalu harus tampil di sebuah acara televisi, tulisan-tulisan artikel opini kita pun bisa menggerakkan orang untuk bisa memberikan manfaat juga pada orang banyak.
** Asep Totoh - Dosen Ma'soem University, Kepala HRD Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara 666