Pandemi: Berbagi Kebaikan dan Kebahagiaan

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2020 4:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Ilustrasi berbagi kebaikan di bulan Ramadhan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi berbagi kebaikan di bulan Ramadhan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
PANDEMI virus Corona (COVID-19) membuat banyak orang yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan uang atau memberi nafkah kepada keluarganya, bahkan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Pandemi pun telah membuka hati kita untuk bisa berbagi kepada saudara-saudara kita, walau hanya berbagi masker namun ada kekuatan yang bisa membahagiakan bahkan bisa menyembuhkan orang lain.
ADVERTISEMENT
Menarik membaca tulisan artikel; dalam sebuah pembicaraan psikiater terkenal Karl Menninger, seorang anggota audiens bertanya apa yang harus dilakukan terhadap seorang pasien yang merasakan gangguan saraf. Semua orang berpikir Menninger untuk merekomendasikan obat-obatan atau terapi mendalam. Sebaliknya ia menyarankan audiens tersebut untuk meninggalkan rumah, cari seseorang yang membutuhkan, dan lakukan sesuatu untuk membantu orang itu. Kemudian Marty Nemko Ph.D, seorang pelatih personal juga menemukan bahwa memberi memang bisa menyembuhkan. Dan tindakan itu sangat penting dilakukan hari ini ketika pandemi COVID-19 telah membuat banyak orang sedih, marah, takut, dan cemas.
Ilustrasi Berbagi Foto Pixabay
Mengutip Stuart Cloete; "Kebahagiaan bisa diraih dengan membuat orang lain bahagia." Apakah saya sependapat, atau kita semua juga pasti setuju? Ada banyak cara untuk membuat orang lain bahagia, tidak harus selalu dengan materi atau uang. Misal, dengan tersenyum kepada orang-orang yang kita kenal. Boleh juga berupa dorongan moril, dukungan, ataupun motivasi. Dengan membuat orang lain bahagia, pastilah Anda juga akan turut bahagia.
ADVERTISEMENT
Mungkin kita berkata, “ kita tidak memiliki apa-apa yang dapat dibagikan untuk orang lain.” Namun jangan salah, karena berbagi tidak selalu berkaitan dengan materi dan uang. Khalil Gibran pernah berkata, “ Bila engkau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu. Bila engkau memberi dari dirimu, itulah pemberian yang penuh arti.”
Artinya saat ini terlebih di masa pandemi, ada banyak sekali kesempatan bagi kita untuk memberi atau berbagi. Kita bisa memberikan waktu, perhatian, energi, pemikiran, pengertian, pujian ataupun ucapan terima kasih. Kita juga bisa memberi sekadar memberi senyuman. Banyak hal-hal sederhana yang bisa berarti banyak dan bermanfaat bagi orang lain.
Ada pepatah "The More You Give, The more You Get", (semakin Anda banyak memberi, akan semakin banyak Anda menerima). Maka jika kita bisa memberikan apa yang dibutuhkan oleh orang lain, yakinlah kita pasti akan mendapatkan balasannya. Namun, ketika memberikan sesuatu, maka berikanlah setulus hati tanpa mengharapkan imbalan atau balasan. Apa pun yang kita berikan sebetulnya tidak akan pernah hilang, dan akan kembali pada kita.
ADVERTISEMENT
Begitu pun memaknai memberi atau bersedekah, dalam Islam bukan saja membuat harta jadi berkah, namun juga mengundang kebaikan, harta bertambah, dan bahkan menjadi penolak bahaya.
Allah Swt berfirman dalam surat An-Nisa ayat 114 yang menyuruh umat muslim untuk senantiasa berbuat kebaikan salah satunya dengan bersedekah ;
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."
Rasulullah Saw menegaskan:
Harta tidak akan berkurang karena sedekah…” (HR Muslim).
Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya ada yang berinfak kepadamu” (HR. Muttafaqalaih).
ADVERTISEMENT
Abu Hurairah ra, berkata, Muhammad Rasulullah saw, bersabda,”Bahwa setiap pagi dua malaikat turun mendampingi seorang hamba. Malaikat yg satu berdoa:”Yaa Allah, berilah ganti kepada dermawan yg menyedekahkan hartanya.” Malaikat yg satu lagi juga berdoa:”Yaa Allah, musnahkanlah harta si pelit.”(HR Muslim).
Di masa pandemi ini, Semoga kita semua memiliki kesadaran dan kepekaan akan kondisi masyarakat dan lingkungannya karena membagi kebahagian bersama terasa jauh lebih indah di bandingkan bahagia sendiri.
Asep Totoh - Dosen Ma'soem University, Kepala HRD Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara 666