Strategi Bersaing Sekolah

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
17 Februari 2022 9:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangan pendidikan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran lembaga pendidikan (sekolah) yang diselenggarakan oleh masyarakat. Diantaranya seperti perguruan Taman Siswa, Muhammadiyah, Nahdhotul Ulama, Sekolah Kristen dan sebagainya. Lembaga-lembaga tersebut hadir jauh sebelum pemerintah dapat memberikan layanan pendidikan melalui pendirian sekolah-sekolah negeri
ADVERTISEMENT
Perubahan globalisasi, era industri 4.0 dan pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan khususnya. Menarik dicermati ketika persaingan antar sekolah yang terjadi sekarang ini begitu masif dan atraktif, namun 2 tahun ini hasilnya jauh dari target yang dihapakan karena terdampak karena efek pandemi.
Jika dibuatkan kelas pengelompokan masyarakat, maka terdapat tiga kelompok yaitu :
ADVERTISEMENT
Lembaga pendidikan yang merupakan penyedia jasa pendidikan berusaha untuk memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta memenuhi kebutuhan para pelanggan yaitu para siswa dengan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Menurut Sagala (2010)menyatakan jika mutu pendidikan adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa pelayanan pendidikan secara internal ataupun ekternal yang menunjukkan kemampuannya memuaskan kebutuhan yang diharapkan.
Tantangan nyata jika sekolah harus merevitalisasi strateginya agar memiliki keunggulan bersaing agar bisa menjamin kesesuaian tuntutan lingkungan eksternal dan persaingan dengan kekuatan internal yang dimilikinya.
Ketidakmampuan suatu satuan pendidikan dalam merespon peluang dan ancaman eksternal, akan mengakibatkan menurunnya daya saing atau terhambatnya pencapaian kinerja satuan pendidikan. Jika hal ini dibiarkan, maka akan mengancam kelangsungan satuan pendidikan yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Setiap sekolah harus mampu mengembangkan keunggulan yang milikinya. Sekolah yang terancam untuk mengalami kegagalan adalah sekolah yang hanya diam membanggakan dirinya dengan masa lalu, membanggakan kejayaan masa lampau, susah move on keluar dari zona aman. Dan sekolah yang tidak bisa memprediksikan masa depan (opportunity share)
Sekolah bisa dikatakan memiliki keunggulan bersaing, jika dalam layananannya unggul (superior), sebagai pelopor/pertama kali ada, memiliki sesuatu yang berbeda, khas dan atau unik, dan layanannya tidak mudah diitiru oleh para pesaing lain. Keunggulan bersaing tersebut dapat diciptakan melalui efisiensi, kualitas produk layanan, kreativitas dan inovasi.
Yang bisa menjadi keunggulan bersaing sekolah bisa dilihat dari kurikulum dan program pendidikan, fasilitas, kemudahan akses, proses pendidikan, layanan dan paska layanan pendidikan yang bisa dilihat sebagai kualitas lembaga dan lulusan sekolah yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Sekolah saat ini harus bisa membuat perencanaan strategi bersaing dengan memiliki pembeda (diferensiasi) dari sekolah lainnya seperti meningkatkan prestasi guru dan siswa, menjalin kerja sama pentahelix yang baik dengan orang tua dan masyarakat, pemerintah, Dunia Usaha Dunia Industri, dan Media massa.
Sekolah yang memiliki strategi yang tepat maka akan bisa mengantarkan organisasi atau lembaga pendidikan pada keberhasilan mencapai tujuannya dan tetap memiliki keunggulan kompetitif.
Selanjutnya strategi peningkatan mutu pendidikan di sekolah dalam implementasinya tidak lepas dari manajemen peningkatan mutu sekolah. Berkaitan hal ini Usman dalam S.Widya (2016) mengatakan bahwa manajemen peningkatan mutu, terkandung upaya (a) mengendalikan proses yang berlangsung di sekolah baik kurikuler maupun administrasi, (b) melibatkan proses diagnose, dan (c) memerlukan partisipasi semua pihak, kepala sekolah, guru, staf administrasi, peserta, didik, orang tua dan pakar.
Foto Ilustrasi Sekolah, Foto: Dok.pri
Dalam perkembangannya ketika dielaborasi berdasarkan status sekolahnya maka akan semakin nampak perbedaan perolehan jumlah siswa negeri dengan swasta. Strategi jitu sepertinya harus dilakukan oleh pengelola sekolah swasta agar sekolah tetap bertahan terutama dalam persaingan penerimaan peserta didik baru.
ADVERTISEMENT
Hal lainnya tentunya dengan adanya dukungan Yayasan, Pemerintah, Masyarakat, Dunia Industri, Perguruan Tinggi dan Media massa untuk terus memperhatikan sekolah swasta agar tidak kalah bersaing dengan sekolah negeri.
Alhasil, dibutuhkan upaya kreatif dan inovatif dari para penyelenggara pendidikan untuk terus menggali “keunikan dan keunggulan” sekolahnya agar semakin dibutuhkan dan diminati oleh para pengguna jasa pendidikan.
Lembaga pendidikan atau sekolah saat ini harus mampu melihat pangsa pasar (market share) dan peluang pasar (opportunity share).