Konsumen Cenderung Menghindari Risiko saat Berbelanja Online

Debry Aseva
Mahasiswa Bisnis Digital Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
8 Januari 2023 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Debry Aseva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Transaksi Online. (Gambar: www.pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Transaksi Online. (Gambar: www.pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Berbelanja merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, tak jarang berbelanja juga dilakukan sebagai bentuk hobi atau sekadar untuk mengisi waktu luang. Meskipun berbelanja dapat memberikan kepuasan dan kenikmatan bagi pelakunya, terdapat juga risiko yang perlu dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Sudahkah kamu mengetahui, apa itu risiko? Risiko adalah suatu kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak diharapkan. Risiko bisa terjadi dalam berbagai situasi, mulai dari kegiatan sehari-hari hingga kegiatan yang lebih kompleks seperti investasi atau bisnis. Risiko juga bisa terjadi dalam situasi lain, seperti membeli barang di toko atau melalui situs online.
Benarkah Konsumen Cenderung Menghindari Risiko? Bayangkan ketika kamu akan membeli sepatu di salah satu toko online. Ketika sepatu tersebut telah sampai di rumahmu, namun sepasang sepatu yang datang bukanlah sepatu yang kamu inginkan. Dari ilustrasi tersebut, kamu dapat memberikan komplain kepada penjual karena tidak sesuainya barang yang kamu pesan dan kamu juga bisa memberinya bintang satu di dalam aplikasinya karena barang yang kamu pesan tidak sesuai keinginan kamu.
ADVERTISEMENT
Lalu, mengapa konsumen cenderung menghindari risiko saat berbelanja online? Menurut pendapat saya, konsumen cenderung menghindari risiko saat berbelanja online karena ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan mereka.
Pertama, ada kekhawatiran tentang keamanan pembayaran online. Saat melakukan transaksi online, konsumen mungkin khawatir tentang kemungkinan peretasan atau pencurian informasi pribadi seperti nomor kartu kredit atau nomor rekening bank. Kekhawatiran ini mungkin timbul karena adanya laporan tentang kasus-kasus penipuan atau peretasan yang terjadi di internet.
Kedua, ada kekhawatiran tentang kejujuran penjual. Konsumen mungkin khawatir tentang kemungkinan penipuan atau penjualan produk yang tidak sesuai dengan deskripsi. Kekhawatiran ini mungkin timbul karena adanya laporan tentang penjual online yang tidak jujur atau tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Ketiga, ada kekhawatiran tentang kualitas produk. Konsumen mungkin khawatir tentang kemungkinan mendapatkan produk yang rusak atau tidak sesuai dengan yang diharapkan setelah membelinya. Kekhawatiran ini mungkin timbul karena adanya laporan tentang produk yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh penjual.
Selain itu, kita juga tidak bisa tahu pasti apakah situs yang kita kunjungi tepercaya atau tidak. Sebagai hasilnya, kegiatan ini sangat menguras waktu dan tenaga konsumen. Itulah beberapa alasan orang mempertimbangkan untuk membeli produk sebelum memutuskan melakukan proses pembelian produk.
Kemudian, tingkat risiko yang dirasakan konsumen dapat memengaruhi tahapan proses pengambilan keputusan dalam membeli produk, di mana dalam situasi risiko yang tinggi, konsumen kemungkinan akan terlibat dengan kegiatan yang kompleks dalam usaha pencarian dan evaluasi informasi produk. Begitu juga sebaliknya, dalam situasi risiko rendah, konsumen mungkin menggunakan taktik yang sangat sederhana dalam pencarian dan penilaian informasi produk.
ADVERTISEMENT
Lalu, ada juga beberapa contoh risiko lain yang bisa kamu pahami. Contohnya, jika seseorang terus menggunakan telepon saat mengemudi di jalan yang sangat ramai, itu berarti, seseorang telah mengambil risiko pada dirinya, bahwa sesuatu yang buruk akan menimpanya.
Tetapi, ada juga risiko lain, seperti risiko di mana semua yang kamu lakukan tampak baik-baik saja, akan tetapi terdapat beberapa kesalahan yang kemudian terjadi dalam hidupmu. Ketika peristiwa ini terjadi, sulit untuk mengatakan siapa yang salah dalam peristiwa tersebut dan mengapa peristiwa tersebut terjadi. Dengan demikian, risiko semacam ini bisa lebih sulit bagi konsumen karena mereka tidak tahu apa yang salah setelah produk dikirim ke alamat pesanannya.
Kamu juga harus tahu bahwa proses keputusan pembelian seringkali dimulai dengan konsumen yang sangat mempertimbangkan besarnya risiko yang terlibat, dalam melakukan pembelian produk atau tidak melakukan pembelian produk. Selain itu, persepsi konsumen tentang risiko sangat bervariasi, tergantung pada preferensi individu dan pengalaman yang telah terjadi dengan pembelian suatu produk.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, kamu bisa membuat keputusan pembelian produk agar dilakukan sebaik mungkin, yaitu kamu perlu memahami apa itu risiko, bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan kamu, dan bagaimana risiko itu dapat dikendalikan olehmu. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang menurutmu benar, agar meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dan kamu akan bisa lebih mudah memilih dan membeli di antara banyak pilihan produk yang tersedia.
Selain itu, menurut saya, risiko dapat dirasakan oleh beberapa konsumen dalam berbagai bentuk. Risiko bisa bersifat finansial, seperti potensi akan cedera atau mengalami sakit parah. Risiko bisa bersifat fisik, seperti takut berat badan akan menjadi lebih kurus atau gemuk. Risiko bisa bersifat sosial, seperti kemungkinan seseorang akan kehilangan muka jika dia membeli barang yang berkualitas rendah. Risiko bisa bersifat teknis, seperti kemungkinan akan terkena infeksi pada tangan karena menggunakan barang yang tidak steril.
ADVERTISEMENT
Kamu juga dapat mengelola risiko yang dirasakan, kamu bisa memulainya dengan mengidentifikasi risiko apa yang memengaruhi pilihan kamu ataupun konsumen lainnya. Jika kamu menyadari bahwa persepsi kamu tentang risiko itu berlebihan, maka kamu dapat mengambil beberapa langkah-langkah dalam proses keputusan pembelian produk untuk mengurangi risiko tersebut.
Selain itu, menurut saya, ada juga upaya untuk menghindari risiko-risiko yang mungkin dialami oleh konsumen, antara lain:
Pastikan situs yang dikunjungi tepercaya dan memiliki reputasi yang baik. Contohnya, kamu melakukan kegiatan membaca ulasan dalam kolom komentar aplikasi toko online atau mencari beberapa informasi tentang situs toko online di internet. Dengan begitu, kamu akan mengurangi risiko yang kemungkinan bisa terjadi kepada kamu atau konsumen lainnya.
ADVERTISEMENT
Menggunakan metode pembayaran yang aman. Pembayaran ini dapat kamu lakukan melalui PayPal atau kartu kredit yang kamu miliki. Metode pembayaran tersebut tidak hanya lebih aman, tetapi juga memberikan jaminan kepada kamu dan konsumen lainnya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan selama transaksi pembayaran.
Menjaga rahasia informasi pribadi. Jangan memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening atau kartu kredit kamu. Selain itu, pastikan untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak oleh orang lain. Contohnya, kamu membuat akun dan harus membuat kata sandi, nah kamu harus membuat kata sandi tersebut dengan menggabungkan huruf dan angka agar akun kamu tidak mudah ditebak orang lain.
Memeriksa kembali informasi produk. Periksa harga produk dan kualitas produk. Pastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan yang kamu inginkan dan tidak ada kecurangan dari pihak penjual. Contohnya, sebelum kamu melakukan pembelian pada produk, kamu periksa terlebih dahulu apakah produk itu asli atau tidak, jika tidak kamu dapat membatalkan pemesanan produk yang kamu masukan ke keranjang pembelian.
ADVERTISEMENT
Membaca syarat dan ketentuan situs. Syarat dan ketentuan tersebut biasanya mengatur tentang hak dan kewajiban konsumen serta penjual. Contohnya, sebelum kamu melakukan kegiatan pembelian produk, kamu sebaiknya membaca dan memeriksa syarat dan ketentuannya, sebagai hasilnya, kamu tidak akan terjebak dalam peraturan yang merugikan.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, diharapkan kamu dan konsumen lainnya dapat merasa lebih nyaman dan aman saat berbelanja online, serta terhindar dari risiko yang mungkin bisa timbul.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak cara untuk mengubah persepsi kamu tentang risiko. Jika kamu yakin bahwa risikonya terlalu tinggi, maka kamu kemungkinan akan memutuskan untuk tidak melakukan pembelian produk sama sekali. Apabila risikonya sangat rendah, maka kamu kemungkinan akan memutuskan untuk melakukan pembelian produk yang kamu inginkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sifat-sifat risiko yang telah dijelaskan, bisa kamu atur dalam kehidupan sehari-hari agar risiko tersebut dapat di minimalisir dengan maksimal. Adapun langkah-langkah untuk mengelola dan menghindari risiko yang dapat membahayakan kamu, harus diterapkan dengan bijak, agar dampak positif langkah-langkah tersebut bisa terjadi kepada kamu dan konsumen lainnya.