Liga Indonesia Dihentikan Sementara, Bagaimana Sektor Ekonomi Dapat Survive?

Askhabul Kahfi
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang
Konten dari Pengguna
23 Oktober 2022 11:00 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Askhabul Kahfi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Antusiasme penonton termasuk kontribusi bagi pemasukan klub dan negara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Antusiasme penonton termasuk kontribusi bagi pemasukan klub dan negara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (01/10/2022) yang mengakibatkan 133 orangmeninggal dunia tak sedikit media dalam negeri maupun luar negeri yang menyoroti kasus ini. Dilansir dari video YouTube Sekretariat Presiden, menanggapi peristiwa tersebut Presiden Joko Widodo mengambil langkah cepat dengan memberhentikan sementara Liga 1 hingga terdapat evaluasi dan prosedur pengamanan yang ketat "Liga 1 dihentikan sampai ada evaluasi dan prosedur pengamanan dilakukan," ucap beliau. Lantas bagaimana pendapatan sektor ekonomi dapat survive?
ADVERTISEMENT
Penghentian kompetisi sepakbola di tanah air memberikan pengaruh negatif pada perekonomian masyarakat dalam lingkungan sepakbola. Berdasarkan penelitian Nielsen Sport, Indonesia merupakan negara dengan populasi penggemar sepakbola tertinggi ke-2 di dunia. Mengingat pesatnya industri sepakbola di Indonesia, maka tak heran jika klub-klub sepakbola besar di Indonesia khususnya yang sudah bermain di Liga 1 merupakan klub yang mempunyai omzet di atas Rp 4,8 miliar. Berbicara mengenai penghasilan klub sepakbola, hal ini mencakup seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh klub. Secara umum, penghasilan klub bersumber dari penjualan tiket, merchandise, transfer pemain, penghasilan sponsor, hak siar (broadcast) dan lain-lain.
Perputaran uang kompetisi pada Liga 1 2019 lalu diperkirakan mencapai Rp 1,35 triliun. Pada tahun tersebut pengeluaran untuk tiket penonton mencapai Rp 171,82 miliar dengan menarik sekitar 2,86 juta penonton. Pengeluaran penonton untuk transportasi diperkirakan mencapai Rp 85,91 miliar, pengeluaran merchandise dari suporter mencapai Rp 300 miliar, iklan untuk kompetisi musim Rp 180 miliar, iklan televisi Rp 354 miliar dan sponsor klub Rp 180 miliar. Meskipun begitu, negara juga memiliki hak untuk mengambil sepersekian persen pajak untuk menambah pemasukan negara. Semisal diambil dari pajak penghasilan pemain, pelatih dan klub. Jika nilai pajak yang diambil 11 persen saja sesuai dengan ketentuan umum pajak pertambahan nilai tentu pendapatan di sektor olahraga terutama sepakbola sangat menggiurkan.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, apabila liga dihentikan pengaruh dalam jangka pendek tak hanya berimbas pada sektor informasi dan komunikasi, perdagangan, industri pengolahan, dan berbagai jasa lainnya. Namun, sektor pariwisata juga ikut mati. Sedangkan pengaruh dalam jangka panjang akan menjadikan laju perekonomian negara melambat. Setelah pandemi mulai bisa terkendali belakangan ini sektor pariwisata perlahan kembali untuk bangkit. Begitu pula dengan pertandingan sepakbola yang ikut serta membangkitkan sektor pariwisata Indonesia. Kekayaan alam dan budaya masing-masing daerah juga dapat dimanfaatkan untuk menarik para pengunjung dari daerah lain yang datang. Berkaca pada Liga 1 2021 lalu, sebagai bentuk upaya pembangkitan sektor pariwisata di Pulau Bali, Pemerintah bersama LIB dan PSSI memutuskan untuk menunjuk Pulau Bali sebagai home base diselenggarakannya kompetisi tertinggi di tanah air. Kedatangan dari para kesebelasan pemain yang menggunakan hotel atau vila sebagai tempat peristirahatan memberikan nilai plus sendiri bagi bisnis perhotelan di Bali. Tak hanya itu, banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menggantungkan pendapatannya melalui penjualan makanan dan laundry.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana mestinya akan ada timbal balik yang diberikan broadcast, kompetisi, dan terutama kesebelasan pemain kepada para suporter. Perlu kita tahu bahwa ada banyak kisah kesebelasan yang berhasil menghidupkan perekonomian sebuah kota atau bahkan negara. Langkah sementara yang mungkin dapat dilakukan oleh pelaku ekonomi pada industri sepakbola diantaranya: bagi pelatih dan pemain, mereka dapat menginvestasikan sisa penghasilan atau membuka usaha sesuai passion masing-masing selama liga dihentikan. Bagi klub dan manajemen, mereka dapat mempromosikan merchandise kepada suporter serta melakukan event-event yang mengkolaborasikan antara suporter dan pemain. Lalu, bagi masyarakat yang berkecimpung pada aktivitas sepakbola (kaki lima, asongan, jasa transportasi), mereka dapat mencoba menarik perhatian masyarakat di sektor lain untuk tetap produktif.