Arsenal Masih Butuh Olivier Giroud

Asta purbagustia
Warga Depok
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2017 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asta purbagustia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semua orang bisa jadi pahlawan. Seorang pahlawan bisa datang dari mana saja tanpa diduga-duga. Di Emirates Stadium, pahlawan itu muncul dalam balutan jersey bernomor punggung 12. Fans Arsenal tidak pernah menyangka bahwa pemain yang selama ini tampil meragukan akan menjadi juru selamat Arsenal meraih poin penuh di pertandingan pembuka Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
Pertandingan melawan Leicester adalah pertandingan yang indah bagi Olivier Giroud. Sundulan terukurnya membawa Arsenal mengalahkan Leicester dengan skor 4-3. Giroud menjadi tokoh protagonis dalam thriller sepanjang 90 menit itu.
Datang dari bangku cadangan, Giroud menjawab keraguan yang selama ini menghantui fans Arsenal dengan gol penentu kemenangan. Selama ini fans Arsenal mengenal Giroud bukan sebagai pemain yang selalu tampil menawan. Penampilan Giroud yang angin-anginan membuat tak sedikit fans Arsenal memberi tanda tanya besar akan kualitasnya sebagai seorang penyerang.
Maklum saja Giroud datang ke Arsenal dengan catatan mengkilap di Liga Prancis. Selain mengantarkan Montpellier juara, Giroud juga menasbihkan diri sebagai pencetak gol terbanyak Liga Prancis. Setibanya di Arsenal, fans Arsenal buru-buru berharap bahwa apa yang ditorehkan Giroud di Liga Prancis akan ditorehkan juga bersama Arsenal di Liga Inggris.
Striker Arsenal Olivier Giroud (Foto: Julian Finney)
Harapan tak pernah jadi kenyataan. Penampilan Giroud tak ubahnya kerupuk kena angin. Memang penampilan Giroud tidak jelek-jelek amat. Tapi harapan sudah terlanjur menguap dan Giroud tak pernah memenuhinya.
ADVERTISEMENT
Golnya ke gawang Kasper Schmeichel bukan hanya mematahkan rekor buruk Arsenal di setiap laga perdana Liga Inggris sejak tahun 2014. Tapi golnya ini seperti semacam pernyataan bahwa Giroud masih dibutuhkan Arsenal.
Kedatangan Alexander Lacazette membuat posisi Giroud di sektor penyerangan semakin terdesak. Giroud harus mengantri dibelakang Lacazette, Sanchez, dan bahkan Welbeck untuk dapat bermain sebagai penyerang utama Arsenal.
Satu gol ke gawang Leicester semakin mempertegas Giroud sebagai pemain berstatus supersub. Musim lalu Giroud tercatat sebagai pemain pengganti tersubur dengan torehan 7 gol. Giroud mengungguli Batshuayi dan Nolito.
Sebagai pemain pengganti tak lantas menyurutkan aliran golnya. Wenger mungkin lebih memilih Lacazette sebagai penyerang utama, tapi tak lantas membuat Giroud jadi tidak berguna. Keberadaan Giroud menambah variasi taktik Wenger. Kalau Mourinho punya Fellaini, Wenger punya Giroud sebagai kartu as. Seandainya Lacazette buntu, Giroud bisa jadi pemecah kebuntuan seperti saat melawan Leicester. Jika Lacazette adalah rencana A, maka Giroud adalah rencana B.
ADVERTISEMENT
Maka tak mengherankan bila Arsenal masih belum menendang Giroud keluar meski badai kritik datang bergelombang. Suka tidak suka, Giroud masih dibutuhkan Arsenal.
Satu pertandingan terselamatkan dan masih ada 37 pertandingan lagi yang harus diselamatkan dari potensi kekalahan.
Tapi untuk sekarang Giroud tak perlu buru-buru memikirkan itu karena statusnya sebagai pahlawan patut dinikmati, paling tidak sampai pertandingan berikutnya.