PENGARUH PENDIDIKAN DASAR BERBASIS AGAMA DAN KARAKTER PADA ANAK

Konten dari Pengguna
11 Mei 2018 9:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari astrid lina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PENGARUH  PENDIDIKAN DASAR BERBASIS  AGAMA DAN KARAKTER  PADA  ANAK
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dewasa ini dunia pendidikan kita kerap dihantui dengan berita minor tentang perilaku siswa yang cenderung negatif, destruktif dan diluar batas kewajaran sebagai pelajar. Lebih parah lagi, saling tuding dan menyalahkan antar berbagai pemangku kepentingan dunia pendidikan justru lebih memperkeruh suasana, yang terjadi bukannya mencari solusi yang bisa diterapkan untuk memecahkan masalah yang ada tapi ujung-ujungnya hanyalah saling mencari pembenaran masing-masing.
ADVERTISEMENT
Pendidikan anak usia dasar sepertinya menjadi salah satu kunci pembangunan masyarakat Indonesia di masa depan. Melihat gejala seperti itu maka tidak salah kiranya jika pada orang tua saat ini terdapat trend untuk lebih memilih sekolah berbasis agama dan karakter sebagai fundamen dan bekal bagi anak-anak mereka dimasa depan.
Contoh kecil yang menggelitik adalah munculnya sebuah group band anak beraliran progressive rock yang ternyata lebih dari separuh anggotanya berasal dari siswa siswi SD Islam. Estudiante Band beranggotakan Freya dan Rakha dari SD Islam Al Azhar 25 Semarang serta Dzaki dari SD Islam Al Azhar 29 Semarang. Sementara dua anak lainnya adalah Sabian sang kapten dari SD Bukit Aksara Creative School yaitu sekolah yang berbasis karakter dan Putra dari SDN Sendangmulyo 02 Semarang yang juga merupakan sekolah yang mengedepankan sisi religius dalam visinya.
ADVERTISEMENT
Walaupun genre musiknya terbilang gahar, berat dan rumit bagi sebagian orang, namun sepertinya cara itulah yang mereka gunakan untuk menunjukan identitas mereka secara positif. Lagu yang kerap mereka bawakan baik di panggung ataupun di layar televisi adalah lagu mereka sendiri yang jika didengar dengan seksama lebih mirip dengan “dakwah” yang kekinian. Mereka dapat mengemas Hubbul Wathon Minal Iman dalam lagu Indonesiaku, atau An-Nazhaafatu Minal Iimaan dalam lagu Suka Bersih, bahkan mereka dengan lantang juga menyuarakan Qs Al Hujuraat : 11 tentang larangan menghina atau merendahkan orang lain (bullying) dalam lagu Lompat yang tentunya masih menggunakan cara mereka sendiri. Sepertinya masih banyak lagi “dakwah-dakwah” asik ala anak umur 8-10 tahun ini yang sangat layak untuk disimak, bukan hanya untuk anak seusia mereka tapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan syiar dalam bentuk yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Walaupun kasus tersebut diatas tidak bisa menjadi acuan utama dalam pemilihan sekolah anak, namun dari sepenggal contoh sederhana diatas kiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk membangun generasi masa depan Indonesia yang baik secara keseluruhannya memang dibutuhkan pendidikan dasar yang mengedepankan sisi agamis, karakter dan budi pekerti yang kuat.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Foto diambil dari Official Instagaram Estudiante Band