Mengenal Keistimewaan Teater Tujuh dan Koste Band

Asya Andhikaputri
An Undergraduate Mass Communication student in BINUS University
Konten dari Pengguna
22 Januari 2022 10:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asya Andhikaputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teman istimewa https://unsplash.com/photos/4s-D0CAI6UQ
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teman istimewa https://unsplash.com/photos/4s-D0CAI6UQ
ADVERTISEMENT
Seni merupakan tempat bagi sebagian orang untuk berekspresi. Dengan seni, seseorang dapat menyampaikan cerita mereka kepada dunia. Banyak yang beranggapan bahwa seni harus terlihat sempurna, tetapi terdapat dua kelompok pelaku seni yang mendapatkan pengecualian dengan keistimewaannya.
ADVERTISEMENT
Di sudut kota Jakarta berdiri sebuah teater yang berisikan teman-teman kita yang istimewa. Teater Tujuh yang berdiri pada 2018 tersebut adalah teater yang diikuti oleh teman-teman tuna rungu.
Kania Widjajadi, produser Teater Tujuh mengatakan bahwa teater tersebut adalah sebuah wadah bagi teman-teman yang memiliki keterbatasan dalam mendengar untuk dapat mengembangkan bakatnya tanpa perlu merasa tertinggal.
Banyak karya yang sudah dihasilkan oleh teater ini, salah satunya adalah Sunyi Dalam Bunyi (2018) sebagai karya pertamanya dan Papua Kakakku (2019) yang menceritakan tentang keterpurukan, perjuangan, hingga harapan yang dilahirkan dari ide cemerlang para teman tuli.
Di cabang kesenian lainnya, teman-teman tunanetra juga memiliki media untuk dapat bermusik lewat KOSTE Band. KOSTE Band menjadi sebuah inovasi untuk melawan stigma. Band yang beranggotakan oleh Ari, Mahfud, Asep, Kikin, dan Kakan ini bermusik mulai dari mal ke mal sampai ke ranah acara pemerintahan. Dengan bakat otodidak yang dimiliki oleh masing-masing personel. KOSTE bermusik untuk kesenangan, bukan hanya sekedar untuk alat pencari nafkah. Diskriminasi sering dialami oleh para personel KOSTE Band. Tidak jarang mereka merasa tertekan setiap kali menampilkan permainannya ke khalayak luas. Hal itu tidak membuat personel KOSTE Band menyerah dan meninggalkan dunia kesenian. Mereka yakin bahwa dunia tetap akan berjalan dan banyak tuntutan hidup yang terus menunggu mereka setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Dedikasi para personel, tingkat kepercayaan diri, dan kemampuan yang tinggi dalam bermusik membuat mereka terus bangkit dan percaya untuk terus mempersembahkan karya untuk masyarakat luas. Para teman-teman kita yang memiliki keterbatasan tidak dapat kita pandang sebelah mata. Mereka terus berjuang dan berusaha untuk menyetarakan kedudukan mereka dengan orang-orang lainnya. Kita sebagai manusia juga harus mendukung dan ikut serta dalam gerakan kesetaraan derajat bagi mereka. Pada dasarnya semua manusia berhak untuk mendapatkan kesetaraan.