Kerinduan Bersama Sahabat

Asyifa Putri
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
7 Juli 2021 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asyifa Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wabah virus corona telah semakin menyebar luas. Pemerintah telah memutuskan kebijakan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Kebijakan ini kembali mengharuskan masyarakat tetap berada di dalam rumah dan dilarang berkumpul di luar rumah. Bekerja pun kembali dilakukan di rumah dan perencanaan sekolah tatap muka pun yang telah direncanakan kembali dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Akibat dari PPKM ini, banyak orang yang harus menghabiskan waktunya di rumah. Teruntuk orang yang senang bepergian ke luar rumah, kebijakan ini tentu tidak mereka sukai karena akan membuatnya mudah merasa bosan.
Maka dari itu, untuk menghilangkan kejenuhan di rumah, aku mencoba melakukan berbagai kegiatan produktif, seperti mencoba memasak resep baru, bermain game online, menjelajah media sosial, dan belajar hal-hal baru yang mengasah kreativitas.
Dengan melakukan hal tersebut cukup bermanfaat dan juga menghiburku. Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai merasa bosan. Semua hal telah coba kulakukan, namun rasa bosan itu tetap saja muncul, aku tidak tahu harus melakukan apa lagi.
Menjadi seorang anak tunggal benar-benar membuatku merasa kesepian. Di masa pandemi seperti ini, benar-benar mengubah pola kehidupanku. Biasanya setiap pagi aku sudah berangkat ke kampus, kini setiap pagi aku membantu ibuku membersihkan rumah dan menyiapkan makanan. Selain itu, hari-hariku hanya dihabiskan untuk kuliah daring yang hanya ditemani oleh smartphone dan laptop untuk mengerjakan tugas. Walaupun begitu, tetap saja aku merasa bosan dan kesepian.
ADVERTISEMENT
Libur semester akan tiba, namun rasanya tidak seperti libur-libur sebelumnya. Aku merindukan hari libur yang selalu disambut riang gembira, seperti saat aku menghabiskan waktu liburku pergi ke kota Malang bersama temanku atau hanya sekadar berkumpul setiap malamnya bersama teman-teman.
Malam gelap, kupandangi langit yang diterangi dengan cahaya bulan. Hembusan angin yang membelai wajahku, membuatku teringat akan momen seru bersama orang-orang terdekatku. Kuharap kita bersama bahu membahu melawan virus ini agar pandemi cepat berakhir.
(Asyifa Putri/ Politeknik Negeri Jakarta)