Rindu yang Dilepas Secara Virtual

Asyifa Putri
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
7 Juli 2021 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asyifa Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi covid-19 telah memaksa kita untuk berdiam diri di rumah dan melarang untuk berinteraksi langsung dengan manusia lainnya. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari hubungan, kepentingan, atau bantuan manusia lainnya, dan semua aktivitas itu membutuhkan komunikasi di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Ia diperlukan untuk mengatur tata krama pergaulan di kehidupan manusia.
Namun, di masa pandemi Covid-19 dinilai mengubah pola kehidupan masyarakat, terutama pola berkomunikasi dalam masyarakat. Di mana komunikasi yang biasanya dapat dilakukan secara tatap muka, kini harus dilakukan secara virtual karena adanya kebijakan social distancing oleh pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran virus ini.
Hari mulai berganti, rutinitas kegiatan setiap harinya harus tetap dijalani. Aku merupakan salah satu mahasiswa Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta yang setiap harinya harus menjalani hari dengan berangkat ke kampus. Namun, kebiasaan itu kini berganti, yang biasanya setiap pagi terburu-buru mengejar jadwal keberangkatan kereta untuk pergi ke kampus, kini harus berdiam diri di rumah. Selama masa pandemi ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Begitu pula jika ingin berinteraksi dengan teman-teman, semuanya dilakukan secara online atau virtual.
ADVERTISEMENT
Dengan berdiam diri di rumah mau tidak mau memaksa kita untuk menjadi pribadi yang kreatif dan terus mengasah kreativitas untuk tetap produktif di rumah. Salah satu contohnya yaitu melakukan kegiatan virtual photoshoot. Pemotretan yang biasanya dilakukan oleh fotografer dan model yang menghasilkan tujuan visual yang diinginkan di dalam suatu studio, kini dapat dilakukan tanpa harus bertemu secara langsung.
Virtual photoshoot sendiri artinya sesi foto jarak jauh antara fotografer dan model dengan bantuan video call seperti aplikasi Google Meet atau Zoom melalui laptop dan smartphone. Tidak mudah ternyata melakukan pemotretan seperti itu, namun jika terus menerus diasah hasilnya tidak akan terlalu buruk, dan itu sudah aku coba lakukan bersama sahabat-sahabatku.
ADVERTISEMENT
Hasil itu tidak terlalu penting, bertemu denganmu secara virtual saat sesi foto itu lah salah satu caraku melepas rinduku di masa pandemi seperti saat ini. Bersama kita bisa dan kuat untuk melawan virus ini.
(Asyifa Putri/ Politeknik Negeri Jakarta)