Bapak adalah Pahlawanku

Ave Airiza
Journalism Student of Polytechnic State of Jakarta. SEO Content Writer Internship at kumparan Bisnis.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2020 13:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ave Airiza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ayah dan Anak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ayah dan Anak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Aku menemukan sosok pria yang sangat penyayang, lembut, dan tidak menjanjikan sesuatu. Dia selalu ada dan menemaniku yang sibuk mencari pria lain di luar sana. Perbuatan nyata yang dilakukan, mematahkan sifat magis dari janji. Dialah Bapak .
ADVERTISEMENT
Bapak merupakan figur lelaki yang sangat aku sanjung. Dia bekerja siang dan malam, tak perduli panas terik dan hujan badai sekalipun. Aku memang tidak terlalu dekat dengan beliau, tetapi rasa sayang dan cinta yang aku miliki jauh lebih besar dari yang beliau pikirkan.
Bergetar hatimu ketika mengetahui gadis kesayangan memiliki kekasih hati. Kekhawatiran itu terpancar dari sorot mata ketika memandangku. “Ve lagi dimana? Mau dijemput ndak?", kalimat itu selalu terlontar ketika aku sedang pergi ke luar rumah. Beliau sering menunggu kehadiranku di ruang tamu, ketika aku pulang terlalu larut.
Sejak aku SD hingga SMP, Bapak selalu mengantar aku ke sekolah menggunakan motor bututnya. Tak jarang motor itu mogok di tengah jalan dan aku melanjutkan perjalanan dengan naik angkutan umum. Banyak sekali kejadian menarik yang terjadi antara aku dan bapak.
ADVERTISEMENT
Bapak selalu bercerita dengan orang lain mengenai anaknya. Beliau dengan bangganya menceritakan aku yang pandai di bidang akademik dan adikku yang berprestasi di bidang olahraga.
Ketika salah satu dari anaknya sakit, bapak menjadi orang yang sangat cerewet dan perhatian. Rasanya bapak tak akan membiarkan nyamuk mengigit anak yang dia sayang. Sebegitu besar rasa cintanya pada aku dan adikku.
Aku sangat bersyukur dapat menikmati kehidupan bersama sosok bapak yang selalu ada di sampingku. Aku bersyukur terlahir dari keluarga kecil yang sederhana dan bahagia.
Terima kasih Pak, karena telah mengenalkan aku kepada dunia . Aku sayang dan bangga sama Bapak.
(Ave Airiza Gunanto / Politeknik Negeri Jakarta)
ADVERTISEMENT