Terjerumus dalam Lingkaran Setan oleh Anxiety

Ave Airiza
Journalism Student of Polytechnic State of Jakarta. SEO Content Writer Internship at kumparan Bisnis.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2020 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ave Airiza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Anxiety. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anxiety. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Manusia merupakan makhluk sosial yang tak luput dari permasalahan. Rasa cemas dapat timbul dari dalam diri manusia ketika menghadapi suatu permasalahan.
ADVERTISEMENT
Rasa cemas itu sebenarnya wajar, tetapi jika rasa cemas yang timbul terlalu berlebih bisa jadi merupakan tanda-tanda dari Generalized Anxiety Disorder.
Ketakutan yang dialami oleh penderita anxiety yaitu perasaan yang berlebihan, menguras tenaga dan pikiran, serta mengganggu kehidupan sehari-hari. Aku merupakan salah satu penderita gangguan tersebut.
Semua orang bilang aku aneh, aku terlalu memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipikirkan. Bahkan aku bisa merasa cemas ketika aku tidak melakukan apa-apa, aku merasa khawatir karena tidak mengkhawatirkan sesuatu. Aku sering disebut 'drama' oleh mereka yang tidak terlalu dekat denganku.
Ketika aku berada di kelas dan aku melihat dua orang temanku sedang berbisik-bisik, aku dapat dengan mudahnya menyimpulkan bahwa mereka sedang membicarakan aku.
ADVERTISEMENT
Pikiran tersebut terus ada di kepalaku, hingga tak bisa tidur. Aku menangis dan segala pikiran negatif muncul di kepalaku.
Ketika aku mengalami stress yang berlebih, perutku terasa sakit , jantungku berdetak kencang, kesulitan bernapas, mual, serta keringat dingin yang mengucuri badan.
Aku merasa bahwa gangguan ini telah mendominasi pikiran dan berdampak buruk pada perilaku sosial. Aku menjadi pribadi yang sangat emosional, dan tak terkontrol. Aku khawatir dengan keadaan tubuhku, hingga aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.
Dokter bilang bahwa aku menderita GERD. Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan gangguan pencernaan yang ditandai oleh refluks asam lambung berulang dalam jangka panjang.
Refluks asam lambung adalah kondisi yang terjadi ketika cairan asam di lambung bocor dan mengalir naik balik ke kerongkongan (esofagus).
ADVERTISEMENT
Dan betul saja, ternyata kedua penyakit tersebut saling berhubungan. Gangguan kecemasan (anxiety) dapat memperparah gejala penyakit asam lambung. Namun dibeberapa kasus, kecemasan dan stres menjadi pemicu naiknya asam lambung.
Berusaha untuk keluar dari lingkaran setan memang tidak mudah. Aku harus konsultasi ke psikolog dan minum beberapa obat agar aku dapat merasa tenang. Diperlukan tekad yang kuat dan semangat dari orang sekitar agar aku dapat segera terbebas.
Aku bersyukur tinggal di lingkungan yang positif, itu membantu aku untuk selalu berpikir dan bersikap positif. Melihat suatu permasalahan dari perspektif yang berbeda.
Aku mulai terbiasa dengan gangguan yang aku derita. Aku sudah ikhlas dengan segala yang aku hadapi, dan sudah bisa mengontrol gangguan tersebut. Memang sesekali aku lepas kendali, tetapi sudah tidak separah dulu.
ADVERTISEMENT
Tuhan yang menciptakan manusia, Tuhan pula yang berhak atas apa pun yang terjadi pada manusia. Tetap bersyukur dan selalu berdoa. Tuhan tidak akan meninggalkan umat-Nya yang sedang kesusahan.
Terima kasih anxiety karena kamu, aku dapat berpikir panjang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Terima kasih pula untuk segala permasalahan dalam hidupku, tanpa kalian aku tidak akan bisa menjadi orang.
Belajarlah untuk saling mengerti bahwa tiap orang memiliki sifat yang berbeda. Hargailah setiap perbedaan yang ada.
Gunakan mulut untuk berbicara sesuatu yang baik tentang seseorang, agar kebaikan berbalik kepadamu. Lebih baik diam daripada bersikap 'sok tahu' tentang kehidupan seseorang. Tiap pribadi itu indah dan patut dicintai.
(Ave Airiza Gunanto/ Politeknik Negeri Jakarta)
ADVERTISEMENT