Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Pendik Menyortir Sampah untuk Hidupi Anak dan Istri
21 Juni 2020 12:17 WIB
Cerita No. 27;
Oleh: Erny Kusumawaty
Setiap harinya bergelut dengan barang rongsok. Mungkin oleh sebagian orang, barang rusak harus dibuang. Tapi justru barang rusak tak terpakai itu bagai emas untuk pria ini
Di rumah tumpangannya, di sudut halaman bertumpuk barang 'sampah' yang harus disortir. Setiap hari Pak Pendik, demikian namanya, harus keluar masuk kampung mencari barang yang bisa dipulung. Botol plastik dan barang bekas yang sekiranya bisa diuangkan.
Menurutnya, menjadi pemulung adalah demi menghidupi anak istri. Sebagai orang yang hanya berijasah SD dan tak memiliki ketrampilan, apa yang bisa diharap? Dengan bekerja sebagai pemulung, dia bersyukur bisa berpenghasilan meski dirasa tak mencukupi.
Namun jauh di dalam hatinya, dia ingin berusaha membahagiakan keluarganya. Bisa menyekolahkan anak-anaknya. Buat dirinya yang berdarah Madura dan taat beribadah, ia ingin menjejak Tanah Suci sebelum umur berakhir. Itulah yang dicita-citakan Pak Pendik.
Tapi dia ragu, tatapannya menerawang dan menarik nafas panjang. "Mampukah saya menginjak tanah Mekkah?" gumamnya lirih. Sebuah keinginan kuat bertengger di hati seorang pemulung.