2018 Tahun Hiphop, Pertama Kalinya Menang Pulitzer dalam 75 Tahun

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
17 April 2018 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kendrick Lamar (Foto: AFP PHOTO / SUZANNE CORDEIRO)
zoom-in-whitePerbesar
Kendrick Lamar (Foto: AFP PHOTO / SUZANNE CORDEIRO)
ADVERTISEMENT
Award News – Untuk pertama kalinya sejak Hadiah Pulitzer untuk musik diadakan 75 tahun lalu, musisi hip-hop menjadi pemenang mengalahkan musisi musik klasik dan jazz, dua genre yang selalu memenangkan penghargaan Pulitzer.
ADVERTISEMENT
Penghargaan Pulitzer yang diberikan pertama kali pada 101 tahun lalu terkenal sebagai penghargaan tertinggi untuk karya jurnalistik Amerika. Namun kemudian juga memberi penghargaan untuk buku, musik, dan puisi, tentunya dinilai dengan sudut pandang jurnalistik yang kuat.
Adalah Kendrick Lamar dengan albumnya “Damn” yang mencatatkan sejarah dalam pengumuman Hadiah Pulitzer Senin 17 April sore waktu New York di Columbia University. Pada Minggu 8 April lalu teater musik hip-hip berjudul “Hamilton” juga meraih paling banyak penghargaan dalam Oliver Awards, penghargaan teater terbesar di Inggris yang gengsinya sekelas Broadway Tony Awards di Amerika dan Molière Award dari Perancis.
Dalam rilis persnya, Dewan Pulitzer menganggap album “Damn” sebagai koleksi lagu dengan teknik tinggi (virtuoso) yang disatukan oleh keaslian budaya yang membentuknya (vernakular) dan dinamisme ritmik yang mempengaruhi sketsa dalam menangkap kompleksitas kehidupan Afrika-Amerika modern.
ADVERTISEMENT
Media Variety dalam laporannya menyatakan gagal mendapat komentar Kendrick Lamar namun kepala label Lamar, Top Dawg Entertainment dalam twitternya mengatakan, “Pemenang Hadiah Pulitzer, Kdot from Compton (salah satu lagu Lamar, yang liriiknya menjadi semacam pernyataan biografis). Saya [lebih baik] tidak pernah mendengar salah satu dari Anda, berbicara dengan sesuatu yang kurang dari rasa hormat di mulut Anda untuk Kendrick Lamar." #TDE.
Adapun Host Dana Canedy, seorang jurnalis yang juga administrator Pulitzer, dilaporkan Variety tampak diam-diam senang ketika memberikan pengumuman pemenang, dan dalam wawancara dengan New York Times tak lama seusai acara mengatakan, “Kami sangat bangga dengan pilihan ini.
Ini berarti bahwa juri dan sistem penilaian dewan bekerja sebagaimana seharusnya - pekerjaan terbaik telah diberikan oleh Hadiah Pulitzer. Ini menyinari musik hip-hop dengan cara yang sama sekali berbeda. Ini adalah momen besar untuk musik hip-hop dan momen besar bagi Pulitzers. ”
ADVERTISEMENT
Media sangat menunggu pernyataan lengkap Pulitzer yang biasanya menjelaskan alasan di balik keputusannya. Sebab, ada sedikit keraguan tentang dampak Lamar terhadap hip-hop, musik, dan budaya sejak Lamar pertama kali masuk industri dengan album “Good Kid M.A.A.D City” pada 2012,
Namun, Variety menyebut bahwa setiap album Lamar telah memberi perkembangan pada musik hip-hop dari yang pernah ada sebelumnya, tetapi yang paling penting, liriknya mencerminkan didikannya di daerah Compton yang keras di Los Angeles, pengalaman menjadi seorang kulit hitam di Amerika, sejarah dan warisan hip-hop, ketenaran dan banyak topik lainnya. Semua melalui sikap yang sangat sederhana dan percaya diri, tidak seperti sebagian besar rapper lainnya yang kurang percaya diri dan berlebih-lebihan dalam sikapnya.
ADVERTISEMENT
Lamar yang baru 30 tahun, tapi telah memenangkan 11 Grammy Awards dan telah dipuji oleh dan telah bertemu dengan Presiden Barack Obama dalam beberapa kesempatan, disebut Variety selalu mampu melihat dunia dalam lensa jiwa yang matang.
Secara musikal, album-albumnya telah menantang dirinya sendiri dan standar hip-hop. Sementara “Good Kid” adalah sebuah gambaran kaleidoskopik tentang kehidupan Lamar dan didikannya dalam konteks musik yang benar-benar melodis namun sanggup keras memukul.
Album berikutnya, “The Pimp of Butterfly” memberi tantangan berat bagi pendengarnya, Lamar meminta bantuan dari musisi jazz Los Angeles untuk mendukungnya, dan lagu-lagu seperti “Allright” adalah sebuah lagu tidak resmi dari gerakan Black Lives Matter, relatif sederhana secara musikal, sementara lagu-lagunya yang lain sangat menantang bahkan untuk komposisi jazz terumit (jazz head).
ADVERTISEMENT
Dan album terakhirnya "Damn" menjadi upaya kembali ke hip-hop yang lebih konvensional secara keseluruhan, itu bukan tanpa tantangan: sebagai contoh, bagian kedua dari lagu berjudul "DNA" menampilkan tiga unsur musik yang berbeda yang satu sama lain nyaris tidak ada hubungannya.
Pada bulan November tahun lalu, Lamar mendapat penghargaan sebagai Variety's Hitmaker of the Year. Dan Lamar telah membawa tahun ini sebagai tahun yang sebenar-benarnya sangat besar untuk musik Hip-Hop. (Sarivita / YK-1)