'Asian Scientist Junior', Buku Wajib Anak-anak Singapura

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
27 September 2018 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
'Asian Scientist Junior', Buku Wajib Anak-anak Singapura
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Apakah sains mudah menurut Anda? Begitu banyak nama-nama aneh untuk pohon, teori, dan rumus yang memusingkan kepala. Sains bagi kenangan banyak anak adalah gambar seorang lelaki paruh baya dengan kacamata tebal, menggunakan baju putih kumal yang enggak keren, sedang suntuk sendirian di laborarotium.
Citra sains sepertinya akan selalu berupa apapun yang membosankan dan memusingkan. Tapi faktanya, dunia bergerak karena sains, urusan lain hanyalah turunannya. Maka sains seharusnya digandrungi dan diseriusi oleh anak-anak sejak dini.
Untuk menghilangkan citra buruk sains bagi anak-anak dan membangkitkan minat mereka dalam belajar dan bercita-cita menjadi saintis, majalah Asian Scientist bekerja sama dengan Wlidtype Books menerbitkan enam seri buku bergambar 'Asian Scientist Junior Book' pada 23 September 2018.
ADVERTISEMENT
Peluncuran buku tersebut diadakan di My Tree House di Central Public Library Singapura yang dibuka oleh Heng Swee Keat, Menteri Keuangan dan Direktur the National Research Foundation Singapura. Buku tersebut, disertai ilustrasi gambar berwarna, menceritakan kisah hidup enam saintis Asia, mulai dari perancang satelit India hingga saintis yang menemukan obat malaria.
'Asian Scientist Junior', Buku Wajib Anak-anak Singapura (1)
zoom-in-whitePerbesar
Buku yang telah digarap selama kurang lebih 12 bulan ini, rencananya akan dibagikan secara gratis ke sekolah-sekolah di Singapura. Wildtype Media Group Pte Ltd bekerja sama dengan Kickstarter selama sebulan penuh mencari donasi untuk penerbitan tersebut.
Dikutip dari laman Asian Scientist, dari penggalangan dana tersebut didapatkan sekitar 16 ribu dolar Singapura dari 128 donatur. Wildtype juga menerima donasi dari City Development Limited sebesar 10 ribu dolar Singapura agar buku-buku tersebut disediakan bagi sekolah dasar. Beberapa lainnya donasi tanpa nama agar buku itu didistribusikan ke 26 perpustakaan umum di Singapura.
ADVERTISEMENT
Dalam peluncuran buku tersebut, Heng Swee Keat membacakan salah satu seri yang berkisah tentang Profesor Chou Loke Ming, ilmuwan Singapura yang juga diceritakan dalam enam seri itu. Chou sebagai pakar kelautan hadir dan bercerita banyak tentang karang, siput laut, dan konservasi laut.
Heng, yang menjadi tamu undangan, memberikan kata sambutan pada lebih dari 150 anak-anak yang hadir serta orang tua mereka, mengatakan, “Sains, teknologi dan inovasi adalah bidang di mana kita harus berinvestasi untuk membangun masa depan Singapura. Dengan semangat ini kita harus terus menginspirasi anak-anak kita untuk lebih penasaran pada sains, memahami bagaimana sains membuat kemungkinan dan imajinasi, sehingga berdampak pada dunia,” demikian dikutip dari Straits Times.
ADVERTISEMENT
Gaya penulisan dan ilustrasi buku ini ditujukan kepada anak-anak berusia 4 sampai 8 tahun sebagai usia emas manusia untuk mulai belajar mengenali potensinya. Dengan memberikan buku-buku tentang sains di usia emas itu, akan membuat mereka lebih tertarik pada sains sebelum mereka mendapatkan buku-buku pelajaran penuh teori dan rumus.
Dikutip dari laman resmi Kickstarter, dalam jeda penggalan donasi buku ini Kickstarter juga telah memasarkan sosok keenam saintis tersebut dalam bentuk lego yang dirilis Agustus lalu.
Buku ini juga ditulis untuk menginspirasi anak-anak sehingga juga berisi tentang kehidupan dan motif pribadi keenam saintis tersebut untuk belajar. Buku ini selalu dimulai dari keingintahuan para saintis tersebut di masa-masa ketika kecil dahulu, apa yang mereka lakukan, seberapa giat mereka belajar, hingga penemuan-penemuan yang membuat mereka mampu diakui di dunia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga untuk memperkenalkan bacaan-bacaan tentang ilmuwan-ilmuwan Asia yang sejatinya telah berkontribusi banyak bagi dunia namun belum banyak dibicarakan bahkan dibukukan.
Keenamnya masih hidup dan berkarya hingga hari ini (kecuali ilmuwan India Udupi Rao yang meninggal tahun lalu), dan dua di antaranya adalah saintis perempuan, yakni Paleontong Chang Meemann dan pemenang Nobel Tu Youyou.
Seri Pertama: To Youyou
'Asian Scientist Junior', Buku Wajib Anak-anak Singapura (2)
zoom-in-whitePerbesar
Berumur 16 tahun, Tu Youyou menderita penyakit tuberkulosis (TBC). Ia kemudian memutuskan untuk mempelajari pengobatan agar bisa membantu orang yang sakit.
Dia menemukan obat baru bagi penyakit malaria dan menyelamatkan jutaan nyawa. Youyou memenangkan Nobel Prize. Kisah Youyou akan menginspirasi anak-anak dan menunjukkan betapa kerja keras dan tekad yang kuat dapat menghasilkan terobosan ilmiah yang menakjubkan.
ADVERTISEMENT
Seri Kedua: Shinya Yamanaka
'Asian Scientist Junior', Buku Wajib Anak-anak Singapura (3)
zoom-in-whitePerbesar
Sebagai ahli bedah, Shinya menyadari bahwa ada banyak penyakit yang tidak bisa disembuhkan bahkan oleh ahli bedah dan dokter. Untuk membantu pada ilmuwan dan dokter mempelajari penyakit dengan lebih mudah, Shinya menggagas cara sederhana untuk membuat sel induk dari sel kulit di laboratorium.
Bukan sekadar memenangkan Nobel, penemuan itu juga membawa harapan bagi jutaan pasien di seluruh dunia.
Seri Ketiga: Chou Loke Ming
'Asian Scientist Junior', Buku Wajib Anak-anak Singapura (4)
zoom-in-whitePerbesar
Terumbu karang merupakan rumah bagi begitu banyak jenis makhluk laut. Ia dikenal sebagai hutan hujan di lautan. Sayangnya, terumbu karang di seluruh dunia terancam punah.
Chou Loke Ming yang berasal dari pelosok desa, berambisi untuk menyelamatkannya. Dia kini menjadi ilmuwan spesialis karang dan menyelamatkan makhluk laut dari kepunahan rumahnya.
ADVERTISEMENT
Seri Keempat: Kosuke Morita
'Asian Scientist Junior', Buku Wajib Anak-anak Singapura (5)
zoom-in-whitePerbesar
Unsur-unsur tabel periodik menjadi peta para ilmuwan untuk mengetahui unsur-unsur terkecil di dunia. Namun sangat susah menemukan unsur-unsur baru yang belum ditemukan. Seperti seekor singa yang kelaparan, Kosuke Morita memburu unsur 113, sebuah unsur yang baru ditemukan hanya olehnya.
Tidakkah Anda ingin tahu lebih banyak—dan unsur itu ia beri nama apa?
Seri Kelima: Udupi Rao
'Asian Scientist Junior', Buku Wajib Anak-anak Singapura (6)
zoom-in-whitePerbesar
Di masa kecilnya, Udupi Rao sangat suka melihat langit yang bertabur bintang dan dunia yang berada di luar angkasa sana. Tumbuh dewasa, dia belajar membuat mesin yang disebut satelit untuk dapat mengirim pesawat ke luar angkasa.
Dengan kerja dan tekad yang keras, Udupi berhasil meluncurkan satelit pertama india, Aryabhata. Kisah Udupi menunjukkan betapa langit tidak terbatas jika Anda memiliki impian yang tinggi dan mengejarnya sepenuh hati.
ADVERTISEMENT
Seri Keenam: Chang Meemann
'Asian Scientist Junior', Buku Wajib Anak-anak Singapura (7)
zoom-in-whitePerbesar
Di masa kecilnya, Chang Meemann sangat suka pada hewan dan tumbuhan. Setelah dewasa ia memutuskan untuk menjadi ahli paleontologi, seseorang yang belajar tentang dinosaurus dan ikan purba dengan mempelajari sisa-sisa mereka, yang dikenal dengan fosil.
Dengan ketajaman penelitiannya, ia menjadi direktur wanita pertama di pusat penelitian di China yang mempelajari tentang fosil. Kisah Meemann menunjukkan bagaimana hasrat yang dipelihara sejak usia dini dapat mendorong ketekunannya menjadi ilmuwan yang hebat. (Muhammad Aswar / YK-1)