Jemisin Cetak “Hat-Trick,” Pengarang Perempuan Kuasai Penghargaan Fiksi Ilmiah 2018

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
28 Agustus 2018 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jemisin Cetak “Hat-Trick,” Pengarang Perempuan Kuasai Penghargaan Fiksi Ilmiah 2018
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Seperti diperkirakan sebelumnya pengarang kulit hitam NK Jemisin berhasil mencetak hattrick pada penghargaan tertinggi novel fiksi ilmiah Hugo Award 2018. Perempuan kulit hitam kelahiran 1972 ini dua tahun lalu menang dengan novel berjudul “The Fifth Season” sekaligus mencatatkan dirinya sebagai orang kulit hitam pertama yang memenangkan penghargaan Hugo. Sekuelnya, “The Obelisk Gate” kembali menang pada tahun 2017. Pada tahun ini, ia kembali menang dengan “The Stone Sky”, yang melengkapi 2 novel pemenang sebelumnya sebagai "Trilogi Broken Earth.”
ADVERTISEMENT
Kepada hadirin di malam konferensi Fiksi Ilmiah Dunia ke-76 di San Jose, California, pada hari Minggu (26/8) Jemisin mengatakan bahwa “ini telah menjadi tahun yang sulit… beberapa tahun yang sulit, abad yang sulit.” Diselingi dengan tepuk riuh penonton, ia menambahkan, “Bagi sebagian dari kita, hal-hal selalu sulit, dan saya menulis trilogi Broken Earth untuk berbicara tentang perjuangan itu, dan apa yang diperlukan untuk hidup, berkembang, di dunia yang tampaknya bertekad untuk menghancurkanmu. "
Keberhasilan Jemisin benar-benar menggambarkan pergeseran yang semakin menjauh dari fiksi ilmiah dan fantasi yang didominasi oleh penulis pria kulit putih. Selain catatan Jemesin, dalam beberapa tahun terakhir, perempuan juga terus mendominasi Hugo Award. Pada tahun ini para pengarang perempuan menyabet seluruh penghargaan bergengsi, diantaranya, penulis veteran Lois McMaster Bujold, pemenang novel terbaik empat kali, memenangkan penghargaan seri terbaik untuk serial World of the Five Gods. Serial komik Monstress, yang ditulis oleh Marjorie M Liu dan diilustrasikan oleh Sana Takeda, mendapat penghargaan untuk cerita bergambar terbaik, dengan Takeda juga menyabet penghargaan artis profesional terbaik.
ADVERTISEMENT
Raksasa fiksi ilmiah dan fantasi, Ursula K Le Guin, yang meninggal di Januari lalu dalam umur 88 tahun, memenangkan pekerjaan terkait terbaik untuk buku esainya, No Time to Spare. Dua penghargaan lainnya, bukan bagian dari pilihan utama Hugo tetapi dikelola oleh Worldcon, direbut oleh Rebecca Roanhorse lagi (penghargaan John W Campbell untuk penulis baru terbaik) dan Nnedi Okorafor untuk Akata Warrior (buku dewasa muda terbaik).
Keragaman penghargaan Hugo tahun ini menandakan berakhirnya pengaruh Sad Puppies dan Rabid Puppies kelompok sayap kanan fiksi ilmiah yang pada tahun 2013 memulai kampanye anti keberagaman dan konservatisme. (Sarivita)