Kekalahan Monsanto di San Fransisco, Babak Baru Perlawanan Publik

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2018 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kekalahan Monsanto di San Fransisco, Babak Baru Perlawanan Publik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(Demonstrasi menentang Monsanto di Hawai AS. Sumber foto : earthjustice.org)
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah putusan bersejarah pada bulan Agustus tahun ini, juri memutuskan bahwa Monsanto telah menyebabkan kanker pada Dewayne Johnson dan memerintahkan perusahaan agrokimia paling dibenci tersebut--di Eropa Monsanto bahkan dikenal sebagai perusahaan Iblis- untuk membayar USD 289 juta dalam bentuk ganti rugi.
Keputusan yang luar biasa, yang mengungkap potensi bahaya herbisida (senyawa pemberantas gulma yang dijual di bawah berbagai merek, termasuk RoundUp dan Ranger Pro) yang paling banyak digunakan di dunia, telah membuka jalan bagi ribuan pasien kanker dan keluarga lainnya untuk mencari keadilan dan kompensasi di pengadilan.
Persidangan Johnson melawan Monsanto di San Fransisco AS adalah sebuah terobosan bahkan sebelum dimulai, karena seorang hakim mengizinkan pengacara penggugat untuk menyajikan penelitian dan kesaksian ahli tentang glifosat dan risiko kesehatan.
ADVERTISEMENT
Johnson, yang diperkirakan tidak akan bertahan hidup selama lebih dari dua tahun, mengatakan dia telah lama mengekspos glifosat (herbisida berkadar tinggi) saat menerapkan herbisida ke properti sekolah, setidaknya dua kali secara tidak sengaja menumpahkan sejumlah besar bahan kimia pada kulitnya.
Karena Monsanto bersikeras bahwa produk tersebut aman dan tidak memiliki peringatan kanker pada labelnya, Johnson mengatakan dia tidak tahu tentang risiko sampai divonis menderita kanker darah yang lazim disebut non-Hodgkin lymphoma (NHL).
Sekitar 8.700 penggugat telah membuat kasus serupa di pengadilan negara bagian Amerika Serikat--negara kelahiran Monsanto sendiri-, dengan tuduhan bahwa paparan herbisida berbasis glifosat menyebabkan berbagai jenis kanker.
Tanpa label peringatan, produk digunakan dengan bahagia dengan harapan halaman akan menghijau dengan tanaman-tanaman indah tanpa gangguan hama. Namun, yang didapat adalah kanker ganas mematikan, seperti kasus Johnson, ribuan yang lain mengantri menuntut keadilan, dan jutaan yang lain menanti kepastian apakah memang sebrengsek itukah Monsato dan produk-produknya?
Kekalahan Monsanto di San Fransisco, Babak Baru Perlawanan Publik  (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Dewayne Johnson. Sumber foto : Complex.com)
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun, Monsanto mengabaikan sebuah studi penting 2015 oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) milik Organisasi Kesehatan Dunia, yang mengatakan glifosat "mungkin" menyebabkan kanker pada manusia, dan yang menunjukkan "bukti yang jelas" bahwa itu menyebabkan kanker pada hewan.
Laporan tersebut dijawab dengan lahirnya lebih banyak lagi hasil penelitian pembanding yang membantah ‘kemungkinan’ karsinogen, dan regulator mengabaikan peringatan ilmuwan independen dan ilmuwan kanker utama dari WHO yang mengklasifikasikan glisofat sebagai salah satu bahan yang dapat memicu kanker (karsinogen).
Tetapi dengan setiap studi baru menunjukkan bahaya, Monsanto bekerja tidak untuk memperingatkan pengguna atau mendesain ulang produknya, tetapi untuk menciptakan sains sendiri untuk menunjukkan bahwa mereka aman.
Perusahaan sering mendorong versi ilmunya ke ranah publik melalui karya ghost writer yang dirancang untuk tampil mandiri dan dengan demikian lebih kredibel.
ADVERTISEMENT
Bukti juga diberikan kepada juri yang menunjukkan seberapa dekat perusahaan telah bekerja dengan pejabat Badan Perlindungan Lingkungan untuk mempromosikan pesan keselamatan dan menekan bukti bahaya.
Monsanto -yang telah melakukan merger dengan Bayer AG dua tahun lalu, perusahaan Jerman yang dianggap para aktivis lingkungan sebagai perusahaan yang tidak kalah brengseknya, namun memiliki PR yang lebih handal- telah menghabiskan beberapa dekade meyakinkan konsumen, petani, politisi dan regulator untuk mengabaikan bukti yang mengaitkan herbisida yang berbasis glisofat dengan kanker dan masalah kesehatan lainnya.
“Juri memperhatikan seluruh persidangan yang panjang dan melelahkan ini dan memahami sains dengan jelas dan juga memahami peran Monsanto dalam mencoba menyembunyikan kebenaran,” kata Aimee Wagstaff, seperti dikutip Guardian. Wagstaff adalah salah satu dari beberapa pengacara di AS yang mewakili penggugat lain yang membuat klaim serupa kepada Dewayne Johnson.
Kekalahan Monsanto di San Fransisco, Babak Baru Perlawanan Publik  (2)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber gambar : Marketwatch.com)
ADVERTISEMENT
Persidangan dan kemenangan kasus Johnson berdampak jauh lebih luas dan memiliki implikasi global. Persidangan lain akan dilakukan pada bulan Oktober di St Louis dan sekitar 4.000 penggugat lainnya memiliki klaim yang tertunda dengan hasil potensial yang menghasilkan lebih banyak ratusan juta atau miliaran dolar dalam biaya ganti rugi.
Mereka semua tidak hanya menuduh bahwa kanker mereka disebabkan oleh paparan herbisida Monsanto, tetapi bahwa Monsanto telah lama mengetahui, dan bahkan menutupi bahaya yang diakibatkannya.
Monsanto tetap kukuh menyatakan tidak melakukan kesalahan apa pun, dan bahwa bukti-buktinya telah disalahpahami. Wakil presiden Monsanto, Scott Partridge, juga menegaskan bahwa RoundUp (merek glifosat keluaran Monsanto) aman, pengacara perusahaan mengatakan bahwa mereka memiliki banyak penelitian ilmiah di pihak mereka, dan mereka akan mengajukan banding terhadap putusan.
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang berdiri pada 1901 tersebut berpendapat bahwa hanya "ilmu sampah" yang menyalahkan herbisida berbasis glifosat, yang dijual di bawah berbagai merek, termasuk RoundUp dan Ranger Pro, herbisida bernilai miliaran dolar dalam pendapatan dan terdaftar di 130 negara, dengan persetujuan untuk digunakan pada lebih dari 100 tanaman.
Tetapi ketika kasus ini dan yang lainnya berlarut-larut, wartawan Guardian Carey Gillam mengatakan bahwa ada satu hal sudah jelas: ini bukan hanya tentang satu orang yang sekarat karena kanker.
Herbisida berbasis Glisofat begitu banyak digunakan di seluruh dunia (sekitar 826 juta kg per tahun) yang residunya biasanya ditemukan dalam pasokan makanan dan air, dan di tanah dan sampel udara. Ilmuwan AS bahkan telah mencatat residu pembunuh gulma di curah hujan. Eksposur di mana-mana, hampir tak terhindarkan, entah anda sebagai pelanggan Monsanto atau tidak.
Demo Monsanto (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Demo Monsanto (Foto: flickr)
Pengetahuan akan efek samping dari kandungan yang terkandung dalam suatu produk adalah penting, dan adalah tugas pembuat produk dan badan pengawasan untuk memberikannya pada konsumen.
ADVERTISEMENT
Ada rumor, bahwa ini karena ada hubungannya dengan masuknya mantan eksekutif Monsanto di kepemimpinan badan yang menangani masalah makanan dan obat-obatan di Amerika Serikat FDA (Food and Drug Administration) sehingga regulator mengabaikan peringatan ilmuwan independen dan ilmuwan kanker utama dari WHO yang mengklasifikasikan glisofat sebagai salah satu bahan yang dapat memicu kanker (karsinogen).
Inilah kehidupan, tidak seperti film yang dimainkan Dwayne ‘The Rock’ Johnson yang selalu menang dan anti mati dengan akhir bahagia. Johnson yang satu ini masih dalam tahap berjuang, melawan kanker sekaligus perusahan yang membuat produk pembasmi gulma yang mengandung bahan berbahaya penyebab kankernya.
Dokter mengatakan dia hanya mampu bertahan beberapa bulan lagi melawan penyakitnya, namun Monsato masih memiliki puluhan ribu lawan lagi, menang atau kalah, Johnson sudah membuat terobosan besar ketika kasusnya masuk persidangan dan menginspirasi orang lain, baik itu petani ataupun peneliti dan semua korban.
ADVERTISEMENT
Dengan harga saham Bayer anjlok 10 persen menyusul keputusan sidang, mimpi buruk PR perusahaan berlanjut ketika sebuah penelitian yang dirilis beberapa hari kemudian menemukan bahwa sereal sarapan anak-anak dan snack bar juga terindikasi mengandung glifosat. Seorang hakim di Brasil juga menangguhkan penjualan produk berbasis glifosat pada awal Agustus.
Kekalahan Monsanto di San Fransisco, Babak Baru Perlawanan Publik  (4)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber gambar : Citizentruth.com)
Monsanto memang relatif memiliki reputasi buruk terkait kasus kesehatan, dan hanya akan semakin buruk saja dengan putusan ini. Bayer, sebagai perusahaan induk harus bekerja ekstra keras untuk dapat mengatasi hal ini, karena bagaimanapun harga saham Bayer anjlok paska putusan dibacakan.
Dengan 4.000 penggugat yang menderita limfoma non-Hodgkin yang sekarang berbaris untuk menuntut Monsanto, para PR dari Bayer dan Monsanto akan sangat sibuk untuk menjawab pertanyaan dan membuat pernyataan, peneliti mereka juga musti lembur memberikan bantahan ilmiah mengenai keamanan produk, serta jelas, para pengacara Monsanto.
ADVERTISEMENT
Gugatan RoundUp yang disebut ini mengklaim bahwa Monsanto tahu tentang kaitan antara glifosat dan kanker pada awal 1980-an, tetapi menyembunyikan bahaya dan tetap memasarkan RoundUp sebagai "lebih aman daripada garam meja" dan "praktis tidak beracun." Sejak 1990-an, penggunaan glifosat telah meningkat secara global dari 123 juta pon (558.000 kilogram) menjadi hampir 2 miliar pound (907 juta kilogram) per tahun, menurut jurnal investigatif Carey Gillam.
"Adalah pestisida di piring makan kita, bahan kimia yang begitu meresap di udara yang kita hirup, air kita, tanah kita dan bahkan semakin banyak ditemukan di tubuh kita sendiri," tulis Gillam dalam bukunya “Whitewash- The Story of a Weed Killer, Cancer and the Corruption of Science.” Carey Gillam adalah seorang jurnalis dan penulis, dan seorang peneliti untuk organisasi US Right to Know, sebuah grup penelitian industri makanan nirlaba.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan bagaimana benih "Roundup Ready" yang secara genetika direkayasa untuk digunakan bersama dengan pembunuh rumput Monsanto, dan oleh karenanya telah menjadi "katalis untuk lonjakan penggunaan glifosat ini."
"Herbisida glifosat telah digunakan secara berlebihan sehingga jutaan hektar lahan pertanian telah menumbuhkan gulma yang resistan pada glisofat, yang menyebabkan petani mencoba melawannya dengan ... apa? dengan lebih banyak glisofat," kata Gillam pada DW.
Kekalahan Monsanto di San Fransisco, Babak Baru Perlawanan Publik  (5)
zoom-in-whitePerbesar
Selama persidangan Dawayne Johnson, hakim memerintahkan Monsanto untuk menyediakan dokumen internal, memo dan email yang mengindikasikan bahwa perusahaan sudah lama mengetahui bahwa RoundUp berpotensi menyebabkan kanker.
Dokumen-dokumen menunjukkan bahwa penasihat ilmiah yang disewa Monsanto memperingatkan pengujian glisofat tidak memadai, karena bahan kimia lainnya di RoundUp tidak disertakan.
ADVERTISEMENT
Hakim mengatakan bahwa dokumen-dokumen rahasia menunjukkan bahwa "regulator, legislator, akademisi, dokter, konsumen dan orang tua sedang dibujuk oleh lobi dan kampanye pemasaran untuk menyembunyikan informasi ini.
Ini adalah dasar dari penilaian 10 Agustus, yang menemukan Monsanto telah bertindak ,"dengan kebencian dan penindasan karena mereka tahu apa yang mereka lakukan salah, dan melakukannya dengan ketidakpedulian sembrono untuk kehidupan manusia," kata Robert F. Kennedy Jr. , salah satu pengacara yang mewakili Johnson.
Monsanto memang masih bisa mengajukan banding atas putusan ini dan itu memberikan waktu bernapas bagi dirinya untuk memaparkan hasil uji coba lainnya untuk meyakinkan dunia bahwa produk mereka aman. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya, bagi Monsanto, Dewayne Johnson dan keluarganya, korban lain yang tengah bersiap dengan tuntutannya, dan tentu saja bagi kita semua yang hidup seplanet dengannya. (Anasiyah Kiblatovski/YK-1)
ADVERTISEMENT