Kisah Para Penyihir Modern (Bagian 3)

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
16 Maret 2018 20:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Internet merubah landscape periklanan secara mendasar. TV, Koran, dan Billboard yang dulu menjadi sarana hubungan utama antara produsen dan konsumen, kini digantikan oleh telepon genggam. Youtube, Aplikasi Chating, Media Sosial, kini menjadi ruang utama konsumen berada. Karenanya agensi periklanan – kelompok para penyihir itu – kini terus berupaya merumuskan jalan terbaik bagaimana menyebar mantra mujarabnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya untuk mencari jalan keluar sekaligus mengukur keberhasilan inovasi dan strategi para agensi periklanan diciptakanlah acara tahunan festival dan penghargaan. Di Indonesia misalnya, ada Citra Pariwara, Pinasthika, dan banyak lainnya. Di level internaisonal, ada The D&AD (Design & Art Direction) yang berbasis di London, The One Club di New York, dan The Cannes Lions di Paris, ketiganya adalah perayaan dunia periklanan terbesar di dunia.
Di wilayah Middle East & North Africa (MENA), Dubai Lynx menjadi perayaan periklanan terbesar. Dubai Lynx diadakan pertama kali pada 2009 bersamaan dengan krisis ekonomi yang menghajar Amerika dan memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Para penyihir tak hanya menghadapi realitas teknologi konsumen yang berubah, namun juga ekonomi yang sedang lesu. Pencarian arsip percakapan terkait Dubai Lynx 2009, salah satunya didominasi oleh tema What’s Next, apalagi yang harus dikerjakan?
ADVERTISEMENT
Dubai Lynx bermakna sangat strategis bagi inovasi dunia periklanan karena berada di dunia yang sedikit berbeda dengan dunia barat pada umumnya. Secara kultur, perempuan Arab menggunakan kain penutup di sekujur tubuhnya dan baru tahun lalu perempuan Saudi Arabia diperkenankan untuk menyetir mobil. Jadi, begitu banyak yang bisa dipelajari dari inovasi periklanan di Dubai Lynx. Selain itu, Dubai Lynx merupakan sister festival dari Cannes Lion, jadi standar global premiumnya membuatnya menjadi even yang paling kredibel di wilayah MENA.
Sihir Terbaik
Dubay Lynx berlangsung selama 4 hari dari 11-14 Maret. Ribuan kreator dari wilayah itu berkumpul untuk saling berbagi pengetahuan dan jaringan. Dan puncak perayaannya ada pada pengumuman pemenang iklan dan agensi terbaik di hari terakhir acara.
ADVERTISEMENT
Dengan puluhan kategori yang diperlombakan, TBWAA\RAAD agensi yang berbasis di Dubai memborong piala terbanyak dengan total 43 kemenangan termasuk 8 Grand Prix, 7 medali emas, 13 silver, dan 15 Bronze.
Di kategori Creative Effectiveness, TBWAA menang untuk iklan sabun cuci piring, Pril. Ingat kan sabun cuci piring terkenal dengan frasa ‘satu tetes saja’ untuk membersihkan setumpuk piring. Dan Pril, di tengah persaingan branding sebagai yang sebenar-sebenarnya satu tetes saja, berkonotosi dengan sabun yang manjur menghilangkan amis sekaligus irit penggunaannya, menciptakan produk baru dalam kemasan yang sebenar-benarnya hanya berisi satu tetes. Ini iklannya:
Di kategori promo, TBWAA menang dengan iklan Nissan untuk kawasan Timur Tengah yang merubah mantra tenaga kuda menjadi tenaga unta. Di kategori Mobile, ia menang untuk iklan aplikasi McDonald, Promoticon.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini, Dubai Lynk juga melombakan kategori baru yakni iklan bidang kesehatan. Pemenangnya, kampanye bagi perempuan Timur Tengah untuk melakukan deteksi dini payudaranya. Karena 44 persen kanker di Timteng disebabkan oleh kanker payudara dan di sana masih sangat tabu untuk mempercakapkan payudara. Dan iklan bekerja dengan cara yang sangat simple yakni meletakkan pesan deteksi dini di sebuah kerikil yang telah diberi pesan dan dimasukkan ke sepatu para perempuan saat mereka sedang sholat di masjid. Berikut video presentasinya :
Dunia terus berubah, manusia terus merespons dengan karya-karya terbaiknya. Di dunia sihir, para agensi berlomba untuk menjadi paling ampuh dalam mendorong khalayak ke arah yang mereka tetapkan. Tak hanya agensi yang semestinya belajar, konsumen (publik) juga musti tumbuh mengenali sihir agar benar-benar mendapat semua yang terbaik. Para pembelajar tak akan bisa digiring oleh sihir, kecuali memang ia sangat menginginkannya. (YK - 1)
ADVERTISEMENT