“Nikon Small World” Hadirkan Dunia Mikroskopis Sebagai Karya Seni

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2018 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
“Nikon Small World” Hadirkan Dunia Mikroskopis Sebagai Karya Seni
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Nikon pada akhir September kemarin, mengumumkan pemenang kontes Nikon Small World in Motion tahun 2018. Hadiah pertama diberikan kepada Elizabeth Haynes dan Jiaye “Henry” He dari Universitas Wisconsin-Madison untuk video selang waktu mereka tentang embrio ikan zebra yang mengembangkan sistem saraf sensorisnya selama 16 jam dan menghasilkan video menakjubkan dalam 40 detik. Dengan menggunakan teknik yang disebut Light Sheet Fluorescence Microscopy, mereka memvisualisasikan perkembangan embrio dalam 3D dengan pembesaran 10x.
ADVERTISEMENT
Peran yang dimainkan oleh gen rantai ringan kinesin sangat menarik bagi Haynes, terutama dalam perkembangan neuron sensorik. "Ada banyak gen rantai ringan kinesin dan peran individu mereka yang kurang dipahami," katanya. "Jika kita dapat mempelajari perubahan apa dalam pertumbuhan sel-sel saraf yang mungkin terjadi ketika gen rantai ringan kinesin yang berbeda terganggu, kita dapat lebih memahami fungsi mereka dalam perkembangan neuron, dan peran potensial mereka dalam gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer."
Haynes bekerja sama dengan He, yang mengkhususkan diri dalam pencitraan mikroskopis. Dengan menggunakan teknologi lembaran cahaya memungkinkan mereka untuk mendapatkan gambar resolusi tinggi yang cepat namun tetap lembut pada sampel yang hidup.
Mereka membiarkan embrio tumbuh di air di dalam mikroskop khusus mereka. Tentu saja, melakukannya dengan cara ini berarti mengambil sedikit risiko. Seringkali embrio ikan zebra dipasang dalam gel untuk menyimpannya di satu titik. Hal ini membantu visualisasi namun dapat membatasi pertumbuhan embrio. Menumbuhkan embrio dalam air memungkinkannya untuk mengembangkan sistem sensoriknya secara alami, tetapi selalu ada risiko bahwa ia akan keluar dari pandangan mikroskop. Untungnya, ternyata tidak. Sebagai hasilnya mampu menangkap perkembangan pertumbuhan saraf dan perkembangan sistem sensorik yang menakjubkan. Saksikan videonya disini :
ADVERTISEMENT
“Video ini berisi begitu banyak informasi yang dapat kita gunakan untuk mempelajari biologi, dan itu juga merupakan karya seni yang apa adanya,” kata Haynes sebagaimana dikutip Gizmodo.
Videonya menunjukkan dua baris sel dalam urat saraf tulang belakang, kemudian sel-sel saraf bercabang entah bagaimana mengatur diri dengan benar. Ikan-ikan tersebut dimodifikasi secara genetis sehingga neuron-neuron sensoris mengekspresikan protein fluorescent hijau, atau GFP, yang bersinar hijau ketika terpapar ke panjang gelombang cahaya tertentu.
Pada akhirnya, Haynes dan He lewat video ini ingin menunjukkan kepada orang-orang betapa menakjubkan perkembangan biologis itu. Haynes mengatakan, “poin yang penting bagi saya adalah begitu banyak hal yang hebat dalam pengembangan suatu organisme.”
Tentang pilihan menggunakan ikan Zebra, para sainitis sudah banyak yang menafaatkan karakteristik unik ikan zebra sejak tahun 60-an, yang membuatnya menjadi model yang berharga untuk mempelajari genetika manusia dan penyakit. Ikan zebra telah digunakan untuk membantu membuka sejumlah proses biologis di otot dan juga merupakan model penting untuk memahami mekanisme perkembangan dan penyakit seperti kanker.
ADVERTISEMENT
Nikon Small World in Motion yang dimulai pada 2011 mencakup setiap film atau fotografi selang waktu digital yang diambil melalui mikroskop. Entri dinilai oleh panel ahli independen yang diakui berwenang di bidang photomicrography dan fotografi. Entri-entri ini dinilai berdasarkan orisinalitas, konten informasi, kemampuan teknis, dan dampak visual. ( Maya P / YK-1 )