The Science of Fictions Raih Special Mention di Locarno Film Festival

Foto dok. Locarno Festival

Kado ultah Republik Indonesia ke-74 datang dari Festival Film Locarno di Swiss. Film arahan Yosep Anggi Noen, Hiruk-pikuk Si Al-Kisah (The Science of Fictions) mendapat special mention di kompetisi internasional (concorso internazionale), sesi paling bergengsi di festival tersebut. Di kategori tersebut Film Anggi menang bersama dengan film arahan sutradara Argentina Maura Delpero berjudul Maternal.

Hiruk-pikuk adalah kisah tentang Siman - diperankan seorang aktor teater Gunawan Maryanto - yang pada tahun 1960an melihat pengambilan gambar pendaratan manusia di bulan oleh kru asing di kawasan Parangtritis, Yogyakarta.

Dalam pernyataannya dewan juri menyebut bahwa film tersebut telah mendorong rasa penasaran dan hasrat intelektual. “Cinema di atas segalanya adalah sebuah usaha pencarian untuk idiom dan gambar baru, dan juga menemukan puisi. Film ini berekseprimen dengan medium untuk menyampaikan pada kita keindahan sebuah sinema,” demikian pernyatan resmi dewan juri seperti dimuat di situs resmi Locarno Film Festival.

Programer Locarno Julian Ross dalam keterangan film ‘Hiruk-pikuk’ menuliskan bahwa Yosep Anggi Noen menandai peringatan 50 tahun pendaratan di bulan dengan membayangkan momen tersebut dipentaskan di Indonesia. Siman adalah saksi tidak sengaja dari pementasan tersebut. Terpaksa diam, kebenaran lebih berat di pundaknya setiap hari. “Era berita palsu kita mungkin membodohi kita dengan menganggapnya sebagai fenomena baru; pada kenyataannya, pemalsuan fakta telah menjadi cerita lama, dan salah satu pelakunya adalah negara Indonesia,” jelas Julian Ross.

Di media sosial serangkaian ucapan selamat memenuhi dinding Yosep Anggi Noen maupun aktor utama Gunawan Maryanto. Selamat, Mas !