news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perusahaan Nasional Jual Aset KSB

Awie
Masih Ada Hari Esok
Konten dari Pengguna
25 April 2018 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Awie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumbawa Barat,--Satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang perjalanan wisata, PT Surya Dharma Sumbawa Barat akan menjual sejumlah aset daerah berupa spot destinasi wisata untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Ir. I Gusti Bagus Sumbawanto M. Si yang diwawancarai media LensaNTB.com diruang kerjanya, Rabu (25/4/2018) pagi tadi mengatakan, perusahaan tersebut legal, berkantor di Kota Taliwang, KSB dan telah mengantongi ijin dari Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) yang di tandatangani langsung oleh ketua umum Asita, H Asnawi Bahar SE., M. Si pada 23 Agustus 2017.
Sebelum perusahaan tersebut mengajak tamunya untuk mengunjungi bumi Pariri Lema Bariri ini, Dinas Pariwisata tengah mempersiapkan regulasi penarikan biaya berupa ticket karcis agar tidak dianggap Pungutan Liar (Pungli).
Ia menegaskan, tiket karcis ini tidak hanya berlaku untuk wisata domestik saja, tetapi berlaku juga untuk wisatawan ragional dan juga lokal.
ADVERTISEMENT
"Soal harga atau ada perbedaan harga, itu hal teknis yang akan di kaji lebih mendalam," ujarnya.
Untuk diketahui, kabupaten yang terletak di ufuk barat pulau sumbawa itu di gembor-gemborkan dengan nama Rising Tourism (potensi wisata semakin dikenal, red) karena sumber daya alam indahnya yang di sulap menjadi destinasi wisata berkelas dunia oleh tangan para senias. Sebut saja Spot Paralayang, Desa Mantar yang para atlet paralayang sering menyebutkan, The Blue Lagoon, Oludeniz, Turkey dan Gugusan Gili Balu, Poto Tano yang membuat Mike E Reynold arsitek earthship internasional datang menyambanginya melalui sebuah project kelas dunia.
Selain destinasi bahari dan sumber daya alam lainnya, perusahaan tersebut juga akan mengajak para tamunya itu untuk menyaksikan kearifan lokal desa, adat budaya hingga karya hasil kerajinan tangan anak bangsa tak ketinggalan juga kuliner khas KSB pelepas dahaga dari memanjakan mata.
ADVERTISEMENT
Lepas soal destinasi, zona konservasi danau rawa lebo yang kini di bawah kendali Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menjadi penambah spot untuk di kunjungi. Apalagi, saat ini BKSDA menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 3,6 milyar untuk pembangunan shelter.
Terpisah, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Pemukiman melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air, Ahmad Safwan ST., MM yang ditanyai media, mengatakan, delapan unit shelter akan di bangun di lebo dan di sambung dengan dermaga sampan tradisonal.
"Selain ada shelter dan dermaga sampan, di sekitar itu juga di bangun plaza. Itu juga hasil sosialiasi BKSDA dengan kami Dinas PU," pungkasnya.
Lensantb.com, Reporter: JON