Kisah Womenpreneur yang Berhasil Sinergikan Bisnis & Sosial

Ayo Naik Kelas
Media Komunitas UMKM Muda Indonesia
Konten dari Pengguna
26 Februari 2022 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayo Naik Kelas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Putri Kusumawardhani (kanan) saat melakukan kegiatan sosial donasi buku ke perpustakaan daerah. Foto: Instagram @donasi_bukukita
zoom-in-whitePerbesar
Putri Kusumawardhani (kanan) saat melakukan kegiatan sosial donasi buku ke perpustakaan daerah. Foto: Instagram @donasi_bukukita
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Berbisnis sekaligus mengatasi isu sosial, kedua hal ini dapat dilakukan secara bersamaan dengan menjadi sociopreneur. Di Indonesia sendiri, sociopreneur banyak didominasi oleh generasi milenial berusia 18-34 tahun. Putri Kusumawardhani, wanita muda asal Bojonegoro ini pun melakukan hal serupa. Kini, Ia menjalankan 5 bisnis di bidang kuliner, produk kreatif hingga paket wisata. Beberapa usahanya, yaitu Foodmeh Catering, Sushi Jakc, Kpop Album Poster Polaroid, Open Trip BukIan Adventure dan Kedai Mink Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Tak heran jika Putri memiliki banyak usaha, pasalnya semenjak kuliah, Ia memang sudah memiliki keinginan untuk membangun usaha.
“Waktu itu sempat terbersit untuk berjualan, cuma gak jadi karena waktunya gak ada. Jadi baru terealisasi di tahun 2014, buka usaha Korean Food, namun karena satu dan lain hal harus tutup,” terangnya.
Tak cepat menyerah, di tahun 2016, Ia melihat peluang usaha baru dengan mendirikan Chims Clo, online store yang menjual merchandise KPOP hingga kini memiliki 4 usaha lainnya. Meski memiliki banyak usaha, namun dalam membangun setiap usahanya, Ia tak pernah sembarangan.
“Aku akan banyak perhitungan kalau mau buka usaha. Sebelumnya survei dulu, cek kondisi pasar, dan sebisa mungkin meminimalisir peluang rugi dengan menggunakan modal seminim mungkin di awal. Lalu, kalau 1 usaha sudah settle, baru aku akan memikrikan untuk membuka usaha lainnya.”
ADVERTISEMENT
Sementara untuk tetap eksis di tengah banyaknya persaingan bisnis, Putri mengatakan jika pengusaha harus terus berinovasi dan menemukan cara agar usaha yang dijalankan tetap diminati banyak orang.
Tak hanya menjalankan aktivitas bisnis, Lulusan S1 Teknik Perencanaan Wilayah dan Tata Kota Universitas Brawijaya ini juga merupakan founder dari Gerakan Donasi Buku Kita dengan nama akun Instagram @donasi_bukukita. “Dulu aku bercita-cita memiliki perpustakaan pribadi di rumah, agar anak-anak dapat akses belajar gratis. Tetapi kemudIan sadar bahwa untuk berkontribusi, enggak harus dengan mendirikan perpustakaan fisik,” kata Putri.
Gerakan Donasi Buku Kita didirikan sejak Oktober 2020, dimana hingga Januari 2022 sudah mendistribusikan buku ke 360 perpustakaan daerah di IndonesIa.
“Awalnya aku mendistribusikan buku-buku koleksi pribadi aku, kemudian aku share ke followers di Instagram pribadi. Lalu donatur datang dari kalangan teman aku sendiri. Akhirnya sampai sekarang donatur datang dari pintu mana saja,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Semangat Putri dalam berwirausaha dan membantu mengatasi isu sosial, tak lepas dari motto hidupnya selama ini untuk terus berbagi kepada sesama.
“Perbanyak sedekah, karena aku yakin dengan kita banyak membantu, banyak meringankan orang lain yang berada dalam kesempitan. Maka InsyaAllah, Allah akan menolong kita dengan cara yang tak terduga-duga,” pungkasnya.