Kiat-kiat Lulus Seleksi CPNS di Kementerian atau Lembaga

Ayu Novita Pramesti
Aparatur Sipil Negara yang melayani guru, tenaga kependidikan, dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan di Direktorat Jenderal GTK, Kemendikbud
Konten dari Pengguna
14 Juni 2021 12:07 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Novita Pramesti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar: https://pixabay.com/illustrations/hiring-recruitment-job-hire-1977803/
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar: https://pixabay.com/illustrations/hiring-recruitment-job-hire-1977803/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi impian sebagian orang Indonesia. Bisa menerima gaji dan tunjangan yang tetap setiap bulan, ditambah dengan honor-honor lain yang jumlahnya cukup besar. Setelah selesai bertugas, masih mendapatkan uang pensiun di usia tua.
ADVERTISEMENT
Untuk orang-orang yang mendambakan penghasilan rutin dan jaminan di hari tua, profesi sebagai PNS tetap akan menjadi pilihan. Namun, untuk menjadi PNS memerlukan perjuangan. Perjuangan dimulai dengan mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pada tahun 2021 ini, pemerintah membuka kembali seleksi CPNS. Dalam berita yang dimuat pada artikel Kontan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa jumlah kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2021 sebanyak 1.275.387, dengan rincian instansi pemerintah pusat sebanyak 83.669 orang dan instansi pemerintah daerah sebanyak 1.191.718 orang.
Namun, untuk rencana penetapannya, jumlahnya hanya 741.551 ASN, yaitu terdiri dari 69.684 untuk pemerintah pusat dan 671.867 untuk pemerintah daerah. Perlu diketahui, ASN di instansi pemerintah pusat yang berhasil mengikuti seleksi pada tahun ini akan berstatus sebagai CPNS. Untuk instansi pemerintah daerah, ASN yang berhasil mengikuti seleksi akan berstatus sebagai CPNS atau PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Khusus bagi yang berminat menjadi ASN di instansi pemerintah pusat, peluangnya masih sangat terbuka, walaupun tentu saja persaingannya sangat ketat.
ADVERTISEMENT
Penulis sendiri mengikuti Seleksi CPNS Kementerian/Lembaga pada tahun 2017. Sebelum mengikuti seleksi, pertama-tama penulis memilih posisi yang hendak dilamar. Penulis melihat pengumuman mengenai posisi yang dibuka pada kementerian/lembaga yang diinginkan.
Latar belakang penulis yang seorang guru membuat penulis langsung memilih melamar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah menentukan pilihan, penulis membaca persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain mengirimkan surat lamaran dan ijazah pendidikan terakhir yang dilegalisasi pihak kampus. Setelah mengirimkan persyaratan, penulis menunggu hasil seleksi administrasi yang akan menentukan apakah penulis berhak mengikuti seleksi tahap selanjutnya. Alhamdulillah, penulis lolos seleksi administrasi dan berhak untuk mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Untuk mempersiapkan SKD, penulis belajar dari soal-soal yang ada di buku latihan tes CPNS. Setelah menunggu kurang lebih dua bulan, waktu untuk SKD tiba. Penulis menjalani tes berbasis komputer bersama ribuan kandidat CPNS lainnya, yaitu Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Intelegensia Umum (TIU). Penulis bersyukur karena berhasil meraih nilai di atas passing grade. Namun, penulis harus masuk dalam peringkat tertentu agar dapat mengikuti seleksi selanjutnya, yaitu Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
ADVERTISEMENT
Setelah menunggu pengumuman kurang lebih satu bulan, penulis dinyatakan berhak mengikuti SKB. Dalam SKB, soal yang diujikan berhubungan dengan pemecahan masalah pada instansi atau jabatan yang dilamar. Hasil SKB dan Hasil SKD kemudian digabungkan menjadi nilai seleksi akhir CPNS. Nilai seleksi akhir CPNS diberi peringkat dan akan menjadi penentu kelulusan seleksi.
Pada bulan Desember 2017, penulis dinyatakan lulus menjadi CPNS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Waktu itu, penulis melamar posisi yang hanya membutuhkan enam orang. Ketika hasil seleksi diumumkan, penulis berada pada peringkat keenam. Nilai yang penulis peroleh hanya berbeda tidak sampai satu poin dengan nilai peserta seleksi yang menduduki peringkat ketujuh.
Penulis sangat bersyukur karena bisa lulus menjadi CPNS setelah kurang lebih delapan bulan tidak bekerja. Pada kesempatan pertama, penulis berhasil lolos seleksi dengan mulus karena ada teman-teman penulis yang baru lolos setelah beberapa kali mengikuti seleksi CPNS.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari pengalaman penulis mengikuti seleksi CPNS tersebut, ada beberapa kiat yang akan penulis bagikan kepada para pembaca. Penulis berharap kiat-kiat ini dapat membantu pembaca yang berniat untuk mengikuti seleksi CPNS pada tahun ini.
1. Memilih jabatan yang membutuhkan lebih dari satu orang
Dalam memilih jabatan yang hendak dilamar di suatu kementerian/lembaga, sebaiknya pilihlah jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan membutuhkan lebih dari satu orang. Hal ini adalah sebuah strategi agar peluang diterima menjadi CPNS menjadi lebih besar, mengingat satu jabatan bisa diperebutkan oleh ratusan hingga ribuan orang. Semakin besar jumlah yang dibutuhkan dalam sebuah jabatan, semakin besar pula peluang untuk menjadi CPNS.
2. Memenuhi hal-hal yang menjadi persyaratan seleksi
ADVERTISEMENT
Untuk menjadi CPNS, tahap seleksi yang harus dilalui cukup panjang. Ada seleksi administrasi, SKD, SKB maupun seleksi-seleksi lain yang dipersyaratkan suatu kementerian/lembaga. Dalam setiap tahapan seleksi, diperlukan kecermatan untuk membaca dan memenuhi setiap persyaratannya.
Prinsipnya, berusaha untuk memenuhi setiap hal yang diminta dalam seleksi. Ketika seleksi administrasi jangan sampai terlupa mengirimkan berkas-berkas yang harus dipenuhi, baik secara daring maupun secara langsung (biasanya melalui pos). Ketika mengikuti SKD dan SKB, berusaha untuk mematuhi aturan yang ditetapkan, seperti hadir tepat waktu, berpakaian sesuai ketentuan, dan tidak berbuat curang ketika seleksi.
3. Meluangkan waktu untuk mempersiapkan SKD dan SKB
Untuk mempersiapkan SKD dan SKB, hendaknya meluangkan waktu untuk mempelajari model-model soal seleksi secara mandiri. Model-model soal dapat dilihat di buku-buku tes CPNS dan internet. Selain itu, strategi pengerjaan soal bisa dipelajari secara interaktif melalui berbagai kanal YouTube yang khusus membahas mengenai seleksi CPNS. Selain belajar secara mandiri, mengikuti bimbingan seleksi CPNS juga bisa menjadi pilihan untuk mempersiapkan diri.
ADVERTISEMENT
4. Memperkuat ibadah dan doa
Agar usaha-usaha yang dilakukan diberkahi oleh Yang Maha Kuasa, jangan sampai terlupa untuk semakin memperkuat ibadah dan doa. Lolos seleksi CPNS adalah rezeki dariNya sehingga sangat perlu untuk meminta kepada Yang Maha Memberikan Rezeki. Selain beribadah dan berdoa secara pribadi, sebaiknya juga meminta doa restu dari orang tua.
Demikian pengalaman dan kiat-kiat yang dapat penulis bagikan agar berhasil lolos seleksi CPNS. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca yang berniat untuk mengikuti Seleksi CPNS di tahun 2021 ini. Lolos seleksi CPNS memang bukan segalanya, namun segala kebaikan bisa bermula setelah lolos seleksi CPNS. Semangat!