Selamat ‘Berlayar’ KRI Nanggala 402...

Ayu Novita Pramesti
Aparatur Sipil Negara yang melayani guru, tenaga kependidikan, dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan di Direktorat Jenderal GTK, Kemendikbud
Konten dari Pengguna
25 April 2021 14:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Novita Pramesti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto KRI Nanggala Saat Masih Baru (Sekitar tahun 1981)
zoom-in-whitePerbesar
Foto KRI Nanggala Saat Masih Baru (Sekitar tahun 1981)
ADVERTISEMENT
“Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman bertawakal.” (QS At-Taubah: 51)
ADVERTISEMENT
“Yu, foto-foto Mbak waktu kecil dulu pas naik kapal selam tolong dikirim ke WhatsApp ya? Nanti saja kalau kamu sudah luang waktunya.”
Di sela-sela bekerja dari rumah, aku menerima pesan singkat dari kakak perempuanku. Sempat merasa enggan untuk mencari foto-foto itu karena tempat penyimpanannya agak sulit dijangkau. Namun, aku tetap melakukannya. Satu demi satu album foto peninggalan Papa aku telusuri. Tepat di album kedua, aku menemukan sebuah album foto yang di depannya tercantum undangan pertemuan eks anggota Satuan Kapal Selam Hiu Kencana. Kubuka album itu pelan-pelan. Menjelang halaman album itu habis, foto-foto yang dimaksud kakakku itu akhirnya kutemukan. Ya, ada gambar kapal selam. Nomor lambungnya tepat 402, sesuai dengan nomor lambung kapal yang hilang kontak di perairan Bali sejak 21 April lalu.
Papa, Mama, dan Dua Kakak yang Berkunjung ke KRI Nanggala 402
Selain gambar kapal selam, aku juga menemukan foto-foto Papa, Mama, dan dua kakakku ketika diberi kesempatan untuk mengunjungi kapal selam itu. Kata Mama, kunjungan tersebut dilakukan saat kapal selam dengan panjang 59,5 meter itu baru saja didatangkan dari Jerman ke Indonesia. Aku juga takjub karena Papa masih menyimpan dengan rapi brosur profil singkat kapal selam itu yang diperoleh saat kunjungan dilakukan. Brosur itu adalah memorabilia sangat berharga yang baru aku sadari keberadaannya saat ini, yaitu saat KRI Nanggala 402 harus ditakdirkan mengalami musibah di bulan yang suci.
Brosur KRI Nanggala 402 (tampak depan)
Brosur KRI Nanggala 402 (tampak belakang)
Selamat berlayar KRI Nanggala 402 beserta 53 awaknya untuk bertemu dengan Sang Maha Pencipta. Ketabahanmu dan keberanianmu akan selalu kami kenang. Ketabahanmu dalam menjalankan tugas negara telah mencapai akhirnya. Wira Ananta Rudira...
ADVERTISEMENT