Hate Speech Menjadi Tema Dalam Kegiatan Peduli Negeri Mahasiswa Mercu Buana

ayu pratiwi
Mahasiswa Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Public Relations
Konten dari Pengguna
28 November 2021 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ayu pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bersama tim pelaksana Kuliah Peduli Negeri dengan siswa Pondok Tahfidz Qur'an Al Faruq. Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama tim pelaksana Kuliah Peduli Negeri dengan siswa Pondok Tahfidz Qur'an Al Faruq. Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Universitas Mercu Buana mengadakan kegiatan Kuliah Peduli Negeri yang mengusung tema Hate Speech. Kegiatan ini diselenggarakan oleh kelompok yang bernama “Rakom” (Rakyat Komunikasi) yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dengan Program Studi Public Relations angkatan 2018.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Kuliah Peduli Negeri ini membahas mengenai “Literasi Media Untuk Memahami Dampak Hate Speech”, kegiatan ini juga telah dilaksanakan pada hari Rabu, 3 November 2021 di Pondok Tahfidz Qur'an Al Faruq, Jl. Setapak No.52, Kalimulya, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Kegiatan Kuliah Peduli Negeri ini dikemas dalam bentuk Penyuluhan dan Sharing Session dengan diberikan sesi tanya jawab yang interaktif.
Kegiatan Kuliah Peduli Negeri ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai kampanye sosial, yakni memberikan informasi dan edukasi bagi kalangan remaja di Pondok Tahfidz Quran Al Faruq, Kota Depok untuk dapat memahami Literasi Media dan mengenal Hate Speech beserta dengan dampaknya.
Dokumentasi saat pelaksanaan kegiatan Kuliah Peduli Negeri di Pondok Tahfidz Qur'an Al Faruq Kota Depok. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Alur Kegiatan Penyuluhan Mengenai Literasi Media Untuk Memahami Dampak Hate Speech ini memiliki 5 tahap, yaitu:

ADVERTISEMENT
Materi pada kegiatan ini dibawakan oleh seorang mahasiswa Universitas Mercu Buana yang memiliki peran sebagai Ketua Pelaksana dalam Kuliah Peduli Negeri ini, yakni Aliya Fauziah Ariftianto. Aliya sebagai pemateri menjelaskan bahwa, menjadi sangat penting untuk membahas mengenai dampak hate speech di masa digitalisasi ini kepada remaja, karena digitalisasi sudah membawa semua orang masuk ke dunia maya untuk mendapatkan informasi. Bahkan, saat ini informasi akan datang sendirinya kepada pengguna social media dengan cepat dan tanpa batas tempat dan waktu. Sehingga, perlu adanya literasi digital sebagai peran untuk membatasi dampak yang mungkin terjadi di media sosial seperti hate speech (ujaran kebencian).
Dari program ini diharapkan target audiens dapat menjadi self campaign bagi lingkungan sekitar para remaja Pondok Tahfidz Qur'an Al Faruq, Kota Depok.
Pemberian Sertifikat oleh Ketua Pelaksana dengan Pihak Pondok Tahfidz Qur'an Al Faruq. Sumber : Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT