Ridwan Kamil (yang) Dekat dengan Para Ulama

Dia Ayu Rahmah
Penyuka bacaan sastra :)
Konten dari Pengguna
8 Mei 2018 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dia Ayu Rahmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ridwan Kamil (yang) Dekat dengan Para Ulama
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dulu kita semua – barangkali – memperkirakan kalau Ridwan Kamil adalah yang tidak punya sangkut paut atau dekat dengan ulama. Maka wajar kemudian banyak isu-isu miring yang ditujukan kepadanya terkait misalnya (hoaks) dukungannya atas LGBT atau hal-hal lain yang ditentang oleh agama.
ADVERTISEMENT
Kenyataannya, setelah sekian isu yang mengatakan bahwa Ridwan Kamil jauh dari ulama, maka fakta mengungkapkan yang sebenarnya: Ridwan Kamil bukan sekedar dekat dan mencintai ulama melainkan dia juga berasal dari keluarga ulama. Salah seorang kakeknya malah seorang ulama terkemuka yang sangat istiqomah (tekun) dalam menyiarkan ajaran-ajaran agama.
Fakta ini segera mementahkan segala isu yang menyerang dirinya bahwa dia tidak suka ulama. Isu semakin kehilangan ketajamannya apabila Ridwan Kamil menyatakan bahwa dari sekian programnya di Bandung saat ia menjabat sebagai walikota, banyak yang mendukung atau mengandung semangat keagamaan.
Bahkan Ridwan Kamil mempergunakan program-program yang lekat dengan agama untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat di Bandung seperti penyediaan bantuan permodalan melalui kredit Mesra (Mesjid sejahtera). Program tersebut berhasil dan kemudian ia rencanakan untuk diaplikasikan atau diwujudkan menjadi salah satu program yang penting di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
*
Kedekatan dengan ulama semakin terlihat dari sosok Ridwan Kamil. Sebaliknya para ulama di Jawa Barat ‘welcome’ atas kehadiran sosok Ridwan Kamil. Saat dia melakukan blusukan di daerah Tasikmalaya (2/4/2018), mengunjungi para ulama, Ridwan Kamil begitu hangat dalam berdialog dengan para mereka. Ridwan Kamil – sebagai seorang yang sangat menghormati ulama – bahkan meminta masukan dan nasehat dari para kiai. Misalnya salah satunya kepada seorang kiai di Pesantren Cipasung, Singaparna.
Apa yang dinasehatkan ulama kepadanya? Pertama, Ridwan Kamil diminta untuk tetap menjaga dan memperkokoh empat pilar bangsa: Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI.
Blusukan ke sejumlah kiai – yang kemudian diterima dengan ‘welcome’ – adalah satu isyarat bahwa keberadaan Ridwan Kamil diterima di kalangan tokoh-tokoh agama. Isu-isu yang berhembus, yang menyudutkan Ridwan Kamil dan berusaha menjauhkannya dari para ulama tidak memiliki daya apa-apa. Para ulama yang ditemui oleh Ridwan Kamil – entah mendengar atau tidak – tidak peduli atas ragam isu yang menyudutkan Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Penerimaan atau sambutan sejumlah ulama atas Ridwan Kamil dapat dibaca sebagai satu keterbukaan para ulama terhadap sosok pemimpin yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap rakyat, memiliki kecerdasan, inovasi dan kreatif. Ridwan Kamil adalah sosok pemimpin yang memiliki bukti nyata dengan sederet penghargaan yang diberikan kepadanya oleh pemerintah.
Ridwan Kamil adalah sosok pemimpin yang bersih dan memiliki integritas. Pemimpin yang melayani dan tidak berbicara sesuatu yang tidak dikerjakan atau tidak ada bukti nyata.
Hal-hal seperti ini menjadi pertimbangan tersendiri. Para ulama menerima Ridwan Kamil atas segala capaian-capaian selama kepemimpinannya. Mereka para ulama membuka diri atas lahirnya pemimpin yang benar-benar bisa diandalkan oleh rakyatnya.